Pengukuran Resistansi Termal Bahan Bangunan dengan Metode Aliran Kalor dalam Lingkungan Terkondisi

Penulis

  • Fefen Suhedi Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2014.9.169-180

Kata Kunci:

Resistansi termal, transmitansi termal, konduktivitas termal, aliran kalor, bahan bangunan

Abstrak

Data sifat termal bahan bangunan diperlukan dalam perancangan maupun evaluasi kondisi eksisting bangunan gedung yang terkait dengan kenyamanan termal dan energi bangunan. Resistansi termal, konduktansi  termal,  dan konduktivitas termal adalah  diantara parameter-parameter untuk menyatakan sifat termal bahan. Salah satu metode untuk menentukan nilai resistansi termal bahan bangunan adalah ASTM C1155 yang menggunakan metode aliran kalor (heat flux) dengan pengambilan data secara in situ untuk   mengevaluasi resistansi   termal   bahan.   Kajian   ini   merupakan   studi   awal   untuk   menjajaki kemungkinan penggunaan instrumen pengukuran insitu dalam skala laboratorium. Pengukuran dilakukan dengan prinsip aliran kalor tetapi dilakukan di lingkungan yang terkontrol. Sebuah ruang pengukuran yang terkondisi telah dibuat yang terdiri dari kotak panas, kotak sampel, dan kotak dingin. Dua buah pemanas elektrik 500W digunakan untuk memanaskan udara di kotak panas, sedangkan udara di kotak dingin didinginkan menggunakan mesin pengondisi udara berkapasitas 5000 kBtu/jam. Sampel yang akan diukur diletakkan  pada kotak  sampel yang memisahkan  kotak  panas  dan  kotak dingin. Laju  aliran kalor dan perbedaan temperatur permukaan sampel diukur menggunakan sistem instrumen TRSYS01 pada dua lokasi ukur.  Eksperimen  pengukuran  resistansi termal  dilakukan  terhadap  sampel  fiber  semen  6 mm,  papan gypsum tipe standar tebal 9 mm, dinding bata merah tebal 100 mm, dan dinding bata ringan tebal 100 mm . Perhitungan resistansi termal dilakukan dengan metode penjumlahan sesuai ASTM C1155. Hasil pengukuran selama 24 jam diperoleh nilai perkiraan resistansi termal fiber semen adalah 0,029 m2.K/W, papan gypsum 0,068  m2.K/W,  bata  merah  0,246  m2.K/W,   dan  bata  ringan 0,583  m2.K/W  memenuhi  persyaratan convergence ratio (CR) < 0,10 dan koefisien variansi V(Re) <10%.

 

 

Referensi

Halauddin. 2006. “Pengukuran Konduktivitas Termal Bata Merah Pejalâ€. Jurnal Gradien Vol. 2 No. 2 Juli 2006 : 152-155. ISSN 0216-2393. Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Ian Cox-Smith. 2008. “In-situ measurement of thermal resistance for suspended timber floorâ€. BRANZ Study Report SR 202 (2008). Building Research Levy. ISSN: 1178-4938

J.B. Fang, R.A. Grot, dan H.S. Park. 1985. “The Assessment of Accuracy of the In-situ Methods for measuring building envelopr thermal resistanceâ€.

K.M. Fowler, E.M. Rauch. 2006. “Sustainable Building Rating Systems Summaryâ€. Pacific Northwest National Laboratory.

Narayanan, N. dan K. Ramamurthy. 2000. “Structure And Properties Of Aerated Concrete: A Reviewâ€. Cement & Concrete Composite 22. halaman 321-329. Elsevier.

P. Baker. 2011. “Uâ€values and traditional buildings: In situ measurements and their comparisons to calculated valuesâ€. ‘Historic Scotland Technical Paper 10’. Diunduh dari: www.historicâ€scotland.gov.uk/technicalpapers. [22 April 2014]

Rajendra S. Adhikari., Elena Lucchi, dan Valeria Pracchi. 2012. “Experimental Measurements on Thermal Transmittance of the Opaque Vertical Walls in the Historical Buildingsâ€. Dibawakan pada PLEA2012 - 28th Conference, Opportunities, Limits & Needs Towards an Environmentally Responsible Architecture Lima, Perú 7-9 November 2012.

Richard Reed, Anita Bilos, Sara Wilkinson, dan Karl-Werner Schulte. 2009. “International Comparison of Sustainable Rating Toolsâ€. The Journal of Sustainable Real Estate, Vol. 1 No. 1.

Sean Doran. 2001. “Field investigations of the thermal performance of construction elements as builtâ€. BRE Client Report No.

Building Research Establishment Ltd. Glasgow.

SNI 6389:2011. Konservasi selubung bangunan pada bangunan gedung. Badan Standardisasi Nasional.

Soki Rhee-Duverne dan Paul Baker. 2013. “Research Into The Thermal Performance Of Traditional Brick Wallsâ€. Research Report. English Heritage.

Ungkoon, Y. 2010. “Study of Thermal Properties of Aerated Concrete Wallsâ€. The Journal of Applied Science. Vol. 9 No. 1. ISSN 1513-7805. Thailand.

Unduhan

Diterbitkan

11/01/2014

Cara Mengutip

Suhedi, F. (2014). Pengukuran Resistansi Termal Bahan Bangunan dengan Metode Aliran Kalor dalam Lingkungan Terkondisi. Jurnal Permukiman, 9(3), 169–180. https://doi.org/10.31815/jp.2014.9.169-180

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu