Sifat Fisis dan Mekanis Bambu Laminasi Bahan Berbentuk Pelupuh (Zephyr) dengan Penambahan Metanol sebagai Pengencer Perekat

Penulis

  • Dany Cahyadi Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan - Kabupaten Bandung 40393
  • Anita Firmanti Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan - Kabupaten Bandung 40393
  • Bambang Subiyanto Pusat Inovasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 10, Jakarta Selatan

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.1-4

Kata Kunci:

Bambu laminasi, kempa dingin, pelupuh, polyurethane, metanol

Abstrak

Penelitian bambu laminasi dengan menggunakan bahan berbentuk pelupuh (zephyr) dengan menggunakan perekat thermosetting yang artinya menggunakan kempa panas telah banyak dilakukan. Tetapi teknologi pembuatan bambu laminasi dengan menggunakan kempa dingin belum banyak dilakukan terutama berbahan baku bambu berbentuk pelupuh dengan menggunakan perekat poly urethane. Salah satu masalah penggunaan perekat ini adalah kekentalannya yang cukup tinggi sehingga menyulitkan pada proses pelaburan perekat pada bambu. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan penelitian pembuatan bambu laminasi berbahan bambu berbentuk pelupuh yang dalam proses pembuatannya menggunakan perekat water based polymer-isocyanate (Koyobond) yang diencerkan dengan metanol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan metanol terhadap sifat fisis dan mekanis bambu laminasi berbahan bambu berbentuk pelupuh. Dalam pembuatan panel bambu komposit dengan ukuran 85 cm x 40 cm x 5 cm dengan variasi berat labur 150 g/m2, 200 g/m2, dan 250 g/m2, serta variasi kadar metanol 1%, 3%, dan 5% dari berat perekat. Kemudian dilakukan pengujian sifat fisis dan mekanis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan metanol dapat menurunkan penyerapan air dan pengembangan tebal, dan dapat meningkatkan sifat mekanisnya.

Referensi

Felix Yap, K. H., 1979, Bambu sebagai Bahan Bangunan, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.

Firmanti A., 1996. Pengawetan dengan Metode Gravitasi. Jurnal Penelitian Permukiman Vol. XII. Bandung.

Nurliana, 2007. Sifat Fisis dan Mekanis Parallam dan Bambu Lapis dari Bambu Tali (Gigantochtoa apus (BI.ex Schult.f.) Kurz) dengan Menggunakan Perekat Koyobond. Skripsi, Universitas Winaya Mukti, Jatinangor.

Subiyanto, Bambang dan Subyakto. TeknologiPembuatan Bambu Komposit sebagai Pengganti Kayu. Prosiding Seminar Teknik Kimia “Energi & Lingkunganâ€, Surabaya 13 Nopember 1995.

Subiyanto, Bambang, Kurnia Damayanti, Sudijono, Mohamad Gopar. Sifat Fisis dan Mekanis Bambu Tali (Gigantochloa apus Kurz) Setelah Diberi Perlakuan Rendaman. Prosiding Seminar Nasional III Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia, Jatinangor. 23-22 Agustus 2000.

Subyakto, Bambang Subiyanto, Sudijono, Yanni Sudiyani, Wahyu Dwianto, dan Mohamad Gopar. Pengembangan Papan Bambu Komposit. Prosiding Seminar Ilmiah Hasil- hasil Penelitian Puslitbang Fisika Terapan - LIPI. Serpong 4-5 Mei 1993.

Tim Peneliti, 2007. Inovasi Teknologi Bambu dan Kayu Cepat Tumbuh sebagai Bahan Bangunan Alternatif untuk Mendukung Pembangunan Perumahan. Laporan Akhir, Pusat Litbang Permukiman, Bandung.

-------. 2002. Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5). RSNI-3. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

-------. 2006. Papan Partikel. SNI 03-2105-2006. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Unduhan

Diterbitkan

04/01/2012

Cara Mengutip

Cahyadi, D., Firmanti, A., & Subiyanto, B. (2012). Sifat Fisis dan Mekanis Bambu Laminasi Bahan Berbentuk Pelupuh (Zephyr) dengan Penambahan Metanol sebagai Pengencer Perekat. Jurnal Permukiman, 7(1), 1–4. https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.1-4

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu