Pengaruh Penambahan Baja Tulangan Horizontal pada Dinding Pasangan Bata Merah Terkekang

Penulis

  • Cecep Bakheri Bachroni Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2013.8.1-12

Kata Kunci:

Dinding pasangan bata merah terkekang, tulangan horizontal, kapasitas geser dinding terkekang, mode keruntuhan, pola retak

Abstrak

Sistem struktur penahan beban lateral dengan menggunakan dinding pasangan bata merah terkekang adalah sistem struktur yang paling umum digunakan untuk bangunan rumah tinggal sampai dengan dua lantai. Ketahanan gempa sistem struktur ini tergantung pada potensial disipasi energi dari elemen struktur balok, kolom dan pasangan bata merah yang dirancang dengan baik, sehingga bangunan dapat mengalami deformasi inelastik yang besar dan keruntuhan bangunan akibat beban lateral gempa dapat dikendalikan oleh kemampuan deformasi sistem struktur bangunan. Pada struktur dinding pasangan bata merah terkekang. Tegangan akibat gempa direspon oleh unsur-unsur horisontal, vertikal dan/atau diagonal secara bersama-sama. Regangan elemen-elemen pengekang dan regangan diagonal strut pasangan mendisipasi jumlah energi yang signifikan selama gempa bumi. Agar keruntuhan dinding dikendalikan oleh regangan diagonal strut, maka kapasitas sliding geser dinding harus lebih besar dari kapasitas tekan diagonal strut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki perilaku seismik pasangan terkekang yang disisipi baja tulangan diameter 8 mm secara horizontal pada panel dindingnya. Spasi vertikal baja tulangan ini adalah satu meter yang menembus dari kolom satu ke kolom  lainnya. Hasil penyelidikan eksperimental menunjukkan bahwa dinding pasangan terkekang dengan tambahan baja ini memberikan kestabilan deformasi yang lebih baik, sehingga dapat memberikan kapasitas simpangan yang lebih panjang dibandingkan dengan dinding tanpa tambahan baja tulangan.

Referensi

JICA, ITB, Laboratorium Struktur Pusat Litbang Permukiman 2009. Kumpulan Data Hasil Pengujian Dinding Terkekang. Bandung.

ACI 318 M-08, ACI 318 2008, Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318 M-08) and Commentary. ACI committee 318.

Paulay, T. and M.J.N., Priestley. 1992, Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry Building, J. Wiley and Sons, NY, 744 pp.

Samaresh Paikara and Durgesh C. Rai, 2006. Confining Masonry Using Pre-Cast RC Element for Enhanced Earthquake Resistant. Proceedings of The 8th U.S. National Conference on Earthquake Engineering. April 18 – 22, 2006, San Francisco, California, USA. Paper No. 1177.

FEMA 273 1997, “NEHRP Guidelines for the Seismic Rehabilitation of Buildings”, Applied Technology Council (ATC – 33 Project) Redwood City, California.

L. E. Flores and S. M. Alcocer, 1996. “Calculated Response Confined Masonry Structure”. National Centre for Disaster Prevention, Delfin Madrigal 665, 04360, Mexico DF.

Tim Pusat Litbang Permukiman 28 Mei – 4 Juni 2006, Pemeriksaan Kerusakan Bangunan Negara dan Rumah Tinggal Pasca Gempa di Provinsi DI Yogyakarta.

Tim Pusat Litbang Permukiman 2007, Pemeriksaan Kerusakan Bangunan Negara dan Rumah Tinggal Pasca Gempa di Padang Provinsi Sumatera Barat.

Tim Pusat Litbang Permukiman September 2009, Pemeriksaan Kerusakan Bangunan Negara dan Rumah Tinggal Pasca Gempa di Kota/Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

Unduhan

Diterbitkan

04/01/2013

Cara Mengutip

Bachroni, C. B. (2013). Pengaruh Penambahan Baja Tulangan Horizontal pada Dinding Pasangan Bata Merah Terkekang. Jurnal Permukiman, 8(1), 1–12. https://doi.org/10.31815/jp.2013.8.1-12

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu