Kajian Awal Kelas Situs untuk Perencanaan Ketahanan Gempa Struktur Bangunan Gedung di DKI Jakarta

Penulis

  • Fahmi Aldiamar Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Jl. A.H. Nasution No. 264, Bandung, 40294
  • Mohamad Ridwan Pusat Litbang Pemukiman, Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 40393 4,5,6Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10, Bandung 40132
  • Rusli Rusli 3Pusat Litbang Pemukiman, Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 40393 4,5,6Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10, Bandung 40132

Kata Kunci:

Standard penetration test, site class, Jakarta, seismic parameter, peak acceleration at ground surface

Abstrak

Untuk kebutuhan perencanaan ketahanan gempa struktur bangunan gedung, diperlukan parameter disain berupa percepatan puncak dan spektra disain di permukaan tanah. Untuk mendapatkan parameter tersebut diperlukan klasifikasi kelas situs, sehingga parameter gempa di permukaan dihasilkan dari percepatan di batuan dasar atau pada kelas situs B (SB) dikalikan dengan faktor koefisien situs. Klasifikasi kelas situs ditentukan oleh SNI 1726 : 2012 untuk lapisan tanah setebal 30 m dapat ditentukan berdasarkan nilai uji penetrasi standar ( N ), kecepatan rambat gelombang geser ( V s ) atau kuat geser niralir ( S u ). Mengingat umumnya uji penetrasi standar dilakukan di Indonesia, maka pada tulisan ini disampaikan evaluasi kelas situs berdasarkan data penetrasi standar hingga kedalaman 30 m yang dikumpulkan dari kegiatan microzonasi Jakarta yang dilakukan oleh kerjasama antara Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat Litbang Pemukiman, Pemerintah DKI dan Institut Teknologi Bandung. Analisis awal menggunakan metode fungsi berbasis radial dengan fungsi spline Kernel pada data uji penetrasi standar di DKI Jakarta menunjukkan bahwa hampir keseluruhan area Jakarta Utara dan Jakarta Pusat masuk dalam kategori kelas situs E (tanah lunak) dengan nilai N <15, sedangkan beberapa bagian di Jakarta Barat, Timur dan Selatan terlihat area dengan nilai N >15 yang menunjukkan bahwa beberapa area di daerah tersebut masuk dalam kategori kelas situs D (tanah sedang).

Referensi

American Society of Civil Engineers (ASCE), 2010. Minimum Design Loads for Buildings and Other Structures, American Society of Civil Engineers, No. 7: ISBN 978-0-7844-1115-5.

Badan Standardisasi Nasional, 2012. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung, SNI1726:2012, Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional, 2008. Cara uji penetrasilapangan dengan SPT, SNI 4153 :2008, Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional, 2002. Tata caraperencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung, SNI 03-1726-2002, Jakarta.

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2009. Rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pascabencana gempa bumi di Provinsi Sumatera Barat tahun 2009-2011, http://xa.yimg.com/kq/groups/20509893/1880474589/name/RAN-Rehab-Rekon-Sumbar.pdf/ (diakses 17 April 2013).

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2011. Laporan pertanggungjawaban Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010, http://www.bappeda jakarta.go.id/ download/LKPJ%202010.pdf/ (diakses 17 April 2013).

USGS/NEIC (PDE) 1973-2013 earthquake database catalog, http://earthquake. usgs.gov/earth quakes/eqarchives/epic/epic_rect.php (diakses 16 mei 2013).

Unduhan

Diterbitkan

08/02/2013

Cara Mengutip

Aldiamar, F., Ridwan, M., & Rusli, R. (2013). Kajian Awal Kelas Situs untuk Perencanaan Ketahanan Gempa Struktur Bangunan Gedung di DKI Jakarta. Jurnal Permukiman, 8(2), 108–114. Diambil dari https://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/92

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu