Kinerja Termal pada Rumah Tradisional Sao Ria di Desa Ngalupolo dan Nggela Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2013.8.98-107Kata Kunci:
Sao Ria, kinerja termal, bangunan tradisional, termal statis, respon termalAbstrak
Tulisan ini mengkaji mengenai kinerja termal bangunan tradisional Sao Ria di Desa Ngalupolo dan Desa Nggela, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kajian-kajian terdahulu masih sebatas pada kajian bentuk, ruang, dan makna bangunan. Keunggulan bangunan sebagai wadah aktifitas yang nyaman pada kondisi iklim setempat, masih sangat jarang diangkat. Sebagai suatu evalator research, maka kajian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja bangunan pada musim kemarau dan hujan. Data untuk pengukuran statis berupa karakteristik Sao Ria, suhu (t), kelembapan (RH), dan kecepatan angin (V), diperoleh dari hasil pengukuran survei lapangan selama 1x24 jam. Alat yang digunakan adalah Hioki Loger, Questem-34, dan Thermohigrometer Kanomax. Analisis yang dilakukan adalah dengan membandingkan perbedaan suhu yang terjadi sebagai indikator kenyamanan ruang dalam yang terbentuk. Hasilnya dikomparasi dengan pengukuran respon termal penghuni terhadap kondisi ruang yang terjadi. Ditemukan bahwa meskipun kondisi kelembapan setempat > 80%, dengan kecepatan angin 0,1 s/d 1 m 2, namun kinerja kedua Sao Ria menunjukkan bahwa suhu ruang dalam mampu lebih hangat pada musim hujan dan juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan termal statis sebanding dengan respon termal. Temuan ini dapat menjadi dasar pembelajaran dalam hal pengembangan disain bangunan masa kini, dengan mengadopsi sistem kinerja bangunan Sao Ria tersebut.Referensi
Brenda Robert, Vale (1996). Green Architecture Design for a sustainable future, Thames and Hudson. London.
Santosa, Mas. 1995. “Environmentally responsible architecture The intelligent of traditional buildings in hot humid of Indonesiaâ€. The First International Symposium on Asia Pasific Architecteure. The East West Encounter, 22-25 March. Honululu The University of Hawaii at Manoa.
Soegijanto. Maret 1999. Bangunan di Indonesia dengan Iklim Tropis Lembab Ditinjau dari Aspek Fisika Bangunan, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung
Suwantara, I Ketut. 2011. Pengkajian Kenyamanan Termal Bangunan Tradisional di Provinsi Bali, NTB dan NTT : Laporan Akhir, Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar.
Yeang, Ken. 2007. The Green Skyscraper : The Basis for Designing Sustainable Intensive Buildings. Prestel Verlag. New York.
http://learn.greenlux.org/packages/clear/time_lag.html, diunduh 6 Februari 2012.