Sistem Struktur Rumah Mengapung di Danau Tempe Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2013.8.145-152Kata Kunci:
Model, sistem struktur, rumah mengapung, mitigasi bencana, Danau TempeAbstrak
Struktur rumah mengapung di Danau Tempe berakar dari sejarah morfologi awal pertumbuhan rumah mengapung. Selain itu juga dipengaruhi oleh sistem struktur arsitektur tradisional Rumah Bugis di Kabupaten Wajo. Permukiman mengapung memiliki sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan perubahan iklim (terjadinya kenaikan air di danau pada musim hujan, atau kekeringan di danau pada musim kemarau), sehingga lokasi bermukim mengapung dapat berpindah-pindah di atas air, mencari lokasi di danau yang masih terdapat air. Karakteristik air danau yang pasang surut, serta iklim yang cenderung ekstrim di atas air menyebabkan masyarakat menciptakan struktur rumah mengapung yang dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi model sistem struktur rumah mengapung yang dapat beradaptasi di atas air. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etno-arsitektur akan digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model sistem struktur rumah mengapung untuk mengantisipasi bencana terdiri dari struktur bawah berbentuk susunan rakit dari tiga lapis bambu sebagai pelampung, serta model kaki Aladin dan telapak sebagai pondasi rumah di atas rakit. Struktur tengah berbentuk dinding papan dengan celah serta struktur atap pelana untuk keawetan struktur di atas air.Referensi
Iskandar, Yulindiani, dan Khotijah Lahji. 2009. Kearifan Lokal Dalam Penyelesaian Struktur dan Konstruksi Rumah Rakit di Sungai Musi Palembang. Proseding Seminar Nasional Kearifan Lokal (local wisdom) dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Binaan. Eds: Wikantiyoso, R., dkk. Arsitektur Universitas Merdeka Malang, Malang Hal I-52-60.
Naing, N. 2011. Permukiman Berpindah Dalam Sistem Rumah Mengapung sebagai Proses Adaptasi Manusia dengan Lingkungan di Danau Tempe Sulawesi Selatan. Disertasi Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Salipu, A. 2000. Transformasi Permukiman Suku Bajo di Kelurahan Bajoe, Kota Administratif Watampone Sulawesi Selatan, Tesis Pascasarjana Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Naing, N. 2008. Wajo Dalam Perspektif Arsitektur. Makassar : Pustaka Refleksi.
Spradley. 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana.
Spradley. 1980. Participant Observation, New York : Holt, Rinehart and Winston