Aplikasi Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan Zero Run Off pada Kawasan Permukiman
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2013.8.128-135Kata Kunci:
Drainase, subreservoir, resapan, limpasan nol, genanganAbstrak
Indonesia mempunyai curah hujan tinggi antara (1.000 – 4.000) mm/tahun. Penduduk dan urbanisasi tinggi menyebabkan alih fungsi lahan besar-besaran. Drainase konvensional sudah tidak mampu mengimbangi dampak yang ditimbulkannya. Hal itu diperlukan sistem drainase yang mampu menciptakan limpasaan air nol (LAN). Inilah alasan tahun 2012 diterapkan prototipe drainase berwawasan lingkungan, subreservoir tampung, resap, manfaat dan alirkan (TRMA) kelebihan air hujan ke badan air penerima. Tujuannya untuk mendapatkan kinerja prototipe drainase ramah lingkungan metode subreservoir TRMA dalam mereduksi limpasan air hujan dan genangan air dari ruang terbuka hijau (RTH) halaman kantor. Kegiatan dilaksanakan dengan metode eksperimental pada prototipe drainase berwawasan lingkungan subreservoir TRMA di RTH Pusat Litbang Permukiman Bandung. Kinerja prototipe dirumuskan dari simulasi matematis dan observasi operasi prototipe pada beberapa kali kejadian hujan deras (maksimum). Hasil kegiatan antara lain (1) prototipe drainase berwawasan lingkungan, subreservoir TRMA dapat diterapkan untuk menghasilkan limpasaan air nol (LAN), (2) kedalaman genangan air hanya 1 – 5 cm, setelah hujan reda, masih ada genangan selama 30 – 60 menit atau kurang dari 2 jam (3) volume pemanenan air hujan besar dan konsumsi air minum kantor terpenuhi dengan baik.Referensi
Kamiana, I Made. 2011. Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Mangkoediharjo, Sarwoko. 2011. Drainase Berkelanjutan (Sustainable Urban Drainage)- Ver-2-adobe Reader.
Pamungkas, Putra. 2006. Pola Umum Curah Hujan di Indonesia. Artikel. ttp:/klsdtik. wordpress. com/2006/12/03/pola-umum-curah-hujan- di-indonesia.
Ryan Fleming, PE, LEED AP/rfleming@eorinc.com, Carl Almer/calmer@eorinc.com. 2012. Is DzZero Runoffdz a Realistic Goal in Urban Areas?.
Emmons & Olivier Resources, Inc. (EOR)/ www.eorinc.com. WEFTEC Oct. 5-9, 2012: Chicago, Illinois
Sarbidi, Dadang Sobana, Sugeng Paryanto, Frieda Haryanie. 2011. Penyusunan Kriteria Teknis Desain Subreservoar Air Hujan pada RTH untuk Drainase Berwawasan Lingkungan. Laporan Akhir. Satker Pusat Litbang Permukiman, Bandung, Desember 2011.
Sarbidi. 2012. Kajian Subreservoir Air Hujan pada Ruang Terbuka Hijau Dalam Mereduksi Genangan Air (Banjir). Jurnal Permukiman Vol. 7 No. 3 November 2012. ISSN: 1907-4352.
Sarbidi, Dadang Sobana, Edi Nur, M. Tohir. 2012. Pengembangan Sistem Drainase Permukiman Perkotaan Ramah Lingkungan. Laporan Akhir. Satker Pusat Litbang Permukiman, Bandung Desember 2012.
S, Hindarko. 2007. Drainase Kawasan Daerah. Edisi-kedua. Penerbit ESHA Jakarta, 23 Februari 2007.
Sosrodarsono Suyono, Kensaku Takeda. 1993. Hidrologi untuk Pengairan. Cetakan ke-7. Penerbit PT. Pradnya Paramita. Jakarta 1993.
Subarkah, Imam. 1980. Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air.
SNI 03–2453–2002. 2002. Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Badan Standar Nasional.
SNI 02-2406-1991. 1991. Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan. Badan Standar Nasional.
Thornthwaite, C.W., and J.P. Matter. 1957. Instruction and tables for computing potensial evapotranspiration and te water balance. Drexel Institute of Climatology. New Jersey. 401p
........... 2011. Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan. Buku Jilid IA. Dit. PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
……… 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan.