Analisa Kebutuhan Luas Minimal Pola Rumah Sederhana Tapak Di Indonesia

Penulis

  • Mahatma Sindu Suryo Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl. Panyawungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2017.12.116-123

Kata Kunci:

Antropometrik, luas minimal, rumah sederhana tapak, kenyamanan ruang gerak, standar

Abstrak

The minimum space standard for low cost landed house is 36 (SNI 03-1733-2004). The standard refered to the human need for fresh air used for indoor activities. The previous research based on antropometric and human activities in 2011 result in the basic room configuration and minimum space dimension for lowcost landed house. The minimum space dimension based on this previous research is 47.56 (11.89m² /person). Compared to the previous study, this research emphasized on space configuration to analysis the minimum space dimension. This paper investigated the minimum space dimension for low cost landed house in Indonesia. This paper simulated the space configuration based on basic room found in previous research to elaborate the most efficient design. The simulation found that the space dimension for low cost landed house is 32,01m²  – 36 m² .   

Referensi

Badan Standar Nasional Indonesia. 1990. SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra ruang untuk Rumah dan Gedung.

———. 2004. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan dan Perkotaan.

Chiara, Joseph De, dan John Hancock Callender, ed. 1973. Time-Saver Standars for Building Type. New York: McGraw Hill.

Frick, Heinz. 1986. Rumah Sederhana. Yogyakarta: Kanisius.

Julius, Panero, dan Z Martin. 1979. “Human Dimension & Interior Space.” Published in Great Britain by The Architectural Press Ltd., London.

Keputusan Menteri Kipraswil. 2002. “Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 403/KPTS/2002 tentang Rumah Sederhana Sehat.”

McGee, T.G., dan Ira M Robinson, ed. 1995. Mega Urban Regions of Southeast Asia. UBC Press.

Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Pusat Litbang Permukiman. 2010. “Penelitian dan Pengembangan Kriteria Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, Struktur dan Utilitas, Subkegiatan A: Penelitian Kebutuhan Ruang Gerak di Dalam Bangunan Hunian. Laporan Akhir.” Bandung.

———. 2011. “Penyusunan Rumusan Teknologi Perencanaan dan Perancangan Kenyamanan Gerak dan Termal di Bangunan Nonhunian, Subkegiatan B: Subkegiatan: Kenyamanan Ruang Gerak.Laporan Akhir.” Bandung.

———. 2015. “Kajian Matra Ruang. Laporan Akhir.” Bandung.

Sahid, Soekri. 2001. “Penataan Interior Ruang-Ruang Dalam Rumah Tinggal Sangat Kecil.” Media Teknik 23 (2).

Sutalaksana, Iftikar. 2010. “Prinsip-prinsip Perancangan Ergonomi Ruang Hunian Sederhana dari sisi Antropometri.” Laboratorioum Rekayasa Sistem Kerja & Ergonomi, ITB.

UNHABITAT. 1996. An Urbanizing World: Global Report on Human Settlements. Oxford University Press.

Yockey, Kathleen. 1976. “Space Norms and Housing Satisfaction of Low Income families.” Housing Education Journal 3 (1): 1–10.

Unduhan

Diterbitkan

11/17/2017

Cara Mengutip

Suryo, M. S. (2017). Analisa Kebutuhan Luas Minimal Pola Rumah Sederhana Tapak Di Indonesia. Jurnal Permukiman, 12(2), 116–123. https://doi.org/10.31815/jp.2017.12.116-123

Terbitan

Bagian

Artikel