Desain Hunian Adaptif Perubahan Iklim Di Pesisir Kota Pekalongan
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2025.20.22-31Keywords:
Hunian adaptif, kawasan pesisir, iklim, desain, perumahanAbstract
Pekalongan merupakan kota di pesisir utara Pulau Jawa yang paling parah terkena dampak perubahan iklim seperti banjir dan genangan air pasang akibat dari perubahan iklim global. Hunian di kawasan pesisir Kota Pekalongan khususnya di Desa Jeruksari mengalami adaptasi sebagai respon terhadap perubahan iklim ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan aspek desain yang adaptif dari bangunan gedung di kawasan pesisir Kota Pekalongan. Solusi desain yang adaptif didapatkan berdasarkan kondisi lingkungan fisik hunian berupa rumah tinggal serta mengacu pada pengalaman kota-kota lain yang memiliki dampak serupa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif untuk menjelaskan fenomena adaptasi pada bangunan perumahan di kawasan pesisir Kota Pekalongan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dan wawancara terhadap pemilik bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan gedung khususnya bangunan hunian di kawasan pesisir Kota Pekalongan mengalami perubahan akibat adanya proses adaptasi terhadap perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan muka air lautantara lain seperti menaikkan level lantai hingga menggunakan material yang mudah dibongkar pasang. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi pedoman desain arsitektur untuk pengembangan rumah terapung.
References
Gosling, Jonathan, Paola Sassi, Mohamed Naim, dan Robert Lark. 2013. “Adaptable Buildings: A System Approach.” Sustainable Cities and Society 44-51.
Karlina, Widya Rainnisa, dan Abilio Silvino Viana. 2020. “Pengaruh Naiknya Permukaan Air Laut Terhadap Perubahan Garis Pangkal Pantai Akibat Perubahan Iklim.” Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 575-586.
Liquete, C, I G. Zulian, A Delgado, Stips, dan J Maes. 2013. “Assessment of coastal protection as an ecosystem service in Europe.” Ecological Indicators 205-217.
Marfai, Muh Aris. 2014. “Impact of sea level rise to coastal ecology: A case study on the northern part of java island, Indonesia.” Quaestiones Geographicae 107-114.
Ngo, Le-Minh, Le Thi Kieu, Hai-Yen Hoang, dan Hai-Binh Nguyen. 2020. “Experiences of Housing Adapted to Sea Level Rise and Applicability for Houses in the Can Gio District, Ho Chi Minh City, Vietnam.” Sustainablity 1-14.
Nuraini, Cut, dan Suprayitno. 2021. “Karakter Lingkungan Perumahan Berbasis Space Attachment Yang Adaptif Dan Responsif di Mandailing.” Jurnal Arsitektur NALARs 61-72.
Philokyprou, Maria, Aimilios Michael, Eleni Malaktou, dan Andreas Savvides. 2017. “Environmentally responsive design in Eastern Mediterranean. The case of vernacular architecture in the coastal, lowland and mountainous regions of Cyprus.” Building and Environment 91-109.
Rahadiati, Ati, Ernik Yuliana, Rani Hafsaridewi, Benny Khairuddin, Luh Putu Ayu Safitri Citra Kusuma, Robert Perangin Angin, Hasan Eldin Adimu, Jotham S.R Ninef, Muliani Galib, dan Sudirman Adibrata. 2018. “Model Spasial Temporal Dampak Kenaikan Muka Air Laut Terhadap Permukiman Penduduk Di Pulau Kecil (Kasus: Pulau Karimunjawa Dan Pulau Kemujan, Kabupaten Jepara).” Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, 138-151.
Sapoetra, Natasha Jeanette. 2021. “Hunian Adaptif Sebagai Revitalisasi Permukiman Kumuh Kampung Rawa Bengek.” STUPA 1787-1802.
Setyawan, E, F Muhammad, dan B Yulianto. 2015. “Kesesuaian dan daya dukung kawasan untuk Ekowisata Mangrove di Desa Pasarbanggi Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.” Ekosains 7(3).
Suhelmi, Ifan Ridlo. 2013. “Pemetaan Kapasitas Adaptif Wilayah Pesisir Semarang Dalam Menghadapi Genangan Akibat Kenaikan Muka Air Laut Dan Perubahan Iklim.” Forum Geografi 81-92.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Permukiman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.