Karakteristik Spasial Permukiman Topo Da’a Di Dataran Rendah Sulawesi Tengah

Penulis

  • Zulfitriah Masiming Universitas Tadulako
  • Amar Universitas Tadulako
  • Zubair Butudoka Universitas Tadulako
  • Ahda Mulyati Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2024.19.23-31

Kata Kunci:

spasial, kekerabatan, Bantaya, KAT, Topo Da’a, dataran rendah

Abstrak

Komunitas Topo Da’a merupakan salah satu Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang ada di Sulawesi Tengah. Dikenal sebagai komunitas yang biasa hidup berpindah-pindah tempat di hutan pegunungan kemudian menetap di luar hutan. Permukiman Topo Da’a tersebar di sepanjang lereng pegunungan Kamalisi, baik di dataran rendah, dataran tinggi maupun di pegunungan. Bermukim di wilayah yang berbeda eksisting dengan tempat asalnya berpengaruh terhadap pola ruang dan bentuk huniannya. Terutama yang bermukim di dataran rendah dekat pusat kota. Permasalahan penelitian adalah bagaimana bentuk pola permukiman komunitas tersebut saat berpindah-pindah kemudian menetap dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik spasial permukiman Topo Da’a yang berada di dataran rendah khususnya yang bermukim dekat pusat kota serta perubahan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber informasinya adalah Totua adat Topo Da’a Kalora dan Lekatu, tokoh masyarakat, warga Topo Da’a Kalora di Desa Kalora dan Lekatu di kelurahan Tipo. Unit informasinya adalah data fisik dan data non fisik yang diperoleh melalu wawancara dan observasi partisipan. Sedangkan unit amatan yaitu unit rumah, pola hunian, serta aktifitas sosial, ekonomi dan budaya Pengambilan dan penentuan sampel secara purposive sampling dengan teknik snowball sampling. Ada sekitar 15 informan yang diwawancarai dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakanadalahanalisis induktif, Data-data deskriptif dianalisis menurut isinya (content analysis). Hasil penelitian menemukan adanya perubahan dari pola mengelompok berdasarkan kelompok kerabat keluarga sekitar Bantaya menjadi mengelompok yang berorientasi pada jalan (pola linier). Faktor pembentuk pola hunian adalah ikatan kekerabatan, filosofi Topo Da’a, Bantaya, dan ruang interaksi bersama.

Referensi

Agusintadewi, . N.K. (2016). Pola Spasial permukiman Tradisional Bali Aga di desa Sekardadi, Kintamani. Jurnal RUAS, 4(2), 47–

Asrul. (2010). Mengenal Suku Dan Etnis asli Di Sulawesi Tengah, . Quanta Press.

Butudoka, Z., Subroto, T. Yoyok. W., & Rahmi, D. H. (2022). The Besi Domain : The Reflection of Female Mastery in Kaili Da’a Traditional Housing, Central Sulawesi, Indonesia. IRSPDSC International, 10(1), 117–132.

Dharmadiatmika, I. M. A., & Kohdrata, N. (2020). Struktur Spasial dan Tatanan Spasial Permukiman Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Kubu, Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Jurnal Arsitektur Lansekap, 6(1), 122–130.

Dinas Sosial KabupatenSigi. (2013). Studi Penjajagan Awal Komunitas Adat Terpencil (KAT) Topo Da’a Kalaka Di Dusun Soi Kecamatan Marawola Barat kabupaten Sigi.

Doxiadis, C. A. (1957). . Ekistics : An Introduction to the Science of Human Settlements.

DYY. Umar. (2016). Keterkaitan Etnik Da’a Di Wilayah Pedalaman Pegunungan Gawalise, Sulawesi Bagian Tengah Dengan Populasi Austromelanesid Di Sulawesi. AMERTA, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 34(1).

Irmawan. (2017). Pemberdayaan Suku Kaili Da’a . Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 41(2), 187–198.

Madanipour, A. (1990). Design of Urban Space: An Inquiry into Socio-Spatial Process. John Wiley and Sons.

Masiming, Z. (2021). Makna Ruang Dalam Pembentukan Rumah Tinggal dan Permukiman Suku Kaili Da’a di Sulawesi Tengah (Studi Kasus : Lekatu Kel. Tipo Kec.Ulujadi Kota Palu Sulawesi Tengah) [Disertasi]. Universitas Diponegoro.

Masiming, Z., & Herniwati. (2022). Eksistensi Permukiman : kajian Kualitatif Image Masyarakat Kota Palu Terhadap Permukiman Suku Kaili Da’a Lekatu di Sulawesi Tengah. Jurnal RUANG , 16(2).

Mattulada, H. A. (1997). Kebudayaan, Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup, Penerbit Hasanuddin : Vol. Penerbit Hasanuddin University Press.

Mendra, I. W., & Frisa W. (2016). Perubahan Spasial permukiman tradicional di Desa adat Tenganan Pegrisingan Bali,. Jurnal ANALA , 1(15).

Mulyati, A., Soewarno, N., Ronald, A., & Sarwadi, A. (2016). Karakteristik Spasial Permukiman Vernakular Perairan di Sulawesi Tengah. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(1), 122–128.

Pangarsa, G. W. (2006). Merah putih arsitektur Nusantara, . Penerbit Andi.

Rapoport, A. (1969). House Form and Culture. Prentise Hall.

Ronald., A. (2005). Nilai-Nilai Arsitektur Tradisional Jawa,. Penerbit Universitas Gadjah Mada .

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, . Alphabet.

Swanendri, N. M. (2017). Pola Spasial Permukiman Desa Pakraman Timbrah, Karangasem. Jurnal SPACE, 4(1), 93–108.

Waterson., A. (1990). The Living House, An Antropology of Architecture in South East Asia. Oxford University Press.

Unduhan

Diterbitkan

05/21/2024

Cara Mengutip

Masiming, Z., Amar, Butudoka, Z., & Mulyati, A. (2024). Karakteristik Spasial Permukiman Topo Da’a Di Dataran Rendah Sulawesi Tengah. Jurnal Permukiman, 19(1), 23–31. https://doi.org/10.31815/jp.2024.19.23-31

Terbitan

Bagian

Artikel