Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mobile Solusi Pemenuhan Kebutuhan Air pada Tahap Tanggap Bencana
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2022.17.57-68Kata Kunci:
IPA mobile, tanggap bencana, kebutuhan pokok air minum, kuantitas, kontinuitas, kualitasAbstrak
Air merupakan kebutuhan utama manusia, begitu pula untuk masyarakat terdampak bencana. Mereka harus bisa menjangkau ketersediaan air bersih yang memadai untuk memelihara kesehatannya. Pada tahap awal kejadian bencana, ketersediaan air bersih bagi pengungsi perlu mendapat perhatian karena tanpa air bersih pengungsi akan rentan tertular penyakit seperti diare, tifus, scabies, dan penyakit lainnya. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan penyediaan air minum di daerah bencana adalah dengan menyediakan air melalui unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan sistem mobile. IPA mobile dalam kegiatan ini didesain dengan tetap mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat yang memenuhi persyaratan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Aspek kuantitas dievaluasi dengan pengukuran kapasitas operasi selama uji kinerja IPA mobile. Aspek kualitas dievaluasi dengan perbandingan kualitas air olahan dengan baku mutu air minum Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Sementara aspek kontinuitas dievaluasi dengan kemampuan IPA beroperasi selama 12 jam. Berdasarkan hasil uji kinerja, IPA mobile telah mampu memenuhi ketiga aspek tersebut. Catatan penting yang didapat selama uji kinerja adalah operasional IPA mobile harus diperhatikan agar kinerja IPA mobile terutama dalam pemenuhan aspek kualitas dapat terjaga.
Referensi
[Permen PUPR]. 2016. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum.
[Permenkes]. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
[PP] Peraturan Pemerintah. 2015. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum.
———. 2021. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
[SNI]. 2008. SNI 6773 : 2008 Spesifikasi Unit Paket Instalasi Pengolahan Air. Badan Standardisasi Nasional.
Aoi, Wataru, dan Yoshinori Marunaka. 2014. “Importance of pH Homeostasis in Metabolic Health and Diseases: Crucial Role of Membrane Proton Transport.” BioMed Research International 2014 (598986): 1–8. https://doi.org/10.1155/2014/598986.
Bashir, Muhammad Tariq, Salmiaton Ali, dan Adnan Bashir. 2012. “Health effects from exposure to sulphates and chlorides in drinking water.” Pakistan Journal of Medical and Health Sciences 6 (3): 648–52.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana. Jakarta.
Dewi, Ratna Sari, M Iqbal Kusuma, dan Eti Kurniawati. 2018. “Pengaruh Lama Kontak Arang Kayu Terhadap Penurunan Kadar Kesadahan Air Sumur Gali Di Paal Merah Ii Kota Jambi.” Riset Informasi Kesehatan 7 (1): 46–54. https://doi.org/10.30644/rik.v7i1.125.
Dewi, Sinta Nugraheni, Tri Joko, dan Nikie Astorina Yunita Dewanti. 2016. “Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pencemaran Nitrat (NO3) Pada Air Sumur Gali di Kawasan Pertanian Desa Tumpukan Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten.” Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 4 (5): 204–12.
Djuma, Agustina W., dan Frengki Olla. 2019. “The examination of total hardness on drinking water with boling and filter process using complexometry method.” Jurnal Info Kesehatan 14 (1): 1168–77.
Febrina, Aulia, dan Ayuna Astrid. 2015. “Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik.” Jurnal Teknologi 7 (1): 36–44.
Hannouche, A., G. Chebbo, G. Ruban, B. Tassin, B. J. Lemaire, dan C. Joannis. 2011. “Relationship between turbidity and total suspended solids concentration within a combined sewer system.” Water Science and Technology 64 (12): 2445–52. https://doi.org/10.2166/wst.2011.779.
Hasrianti, dan Nurasia. 2016. “Analisis Warna, Suhu, pH dan Salinitasi Air Sumur Bor di Kota Palopo.” Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 02 (1): 747–53.
Khaer, Ain, dan Budirman. 2019. “Kemampuan Media Filter Ion Exchange Dalam Menurunkan Kadar Nitrat Air Sumur Gali di Daerah Kawasan Pesisir.” Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat 19 (1): 102–8. https://doi.org/10.32382/sulolipu.v19i1.972.
Krupińska, Izabela. 2020. “Aluminium drinking water treatment residuals and their toxic impact on human health.” Molecules 25 (3): 641.
Lubis, Agustina, Inswiasri, dan A. Tri Tugaswati. 1987. “Amonium dalam Air Sumur Penduduk.” Buletin Penelitian Kesehatan 15 (1): 21–26.
Nyoman, Regina Ni, Imtihanah Amri, dan Haerani Harun. 2018. “Perbandingan Kadar Kesadahan Air PDAM Dan Air Sumur Suntik Kelurahan Tondo Kota Palu Tahun 2017.” MEedika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran 5 (3): 12–21.
Pane, Merry Dame Cristy. 2020. “Asidosis (Metabolik dan Respiratorik).” 2020.
Purwana, Rachmadi. 2013. Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan dalam Kejadian Bencana. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rondeau, Virginie, Daniel Commenges, Hélène Jacqmin-Gadda, dan Jean-François Dartigues. 2000. “Relation between aluminum concentrations in drinking water and Alzheimer’s disease: an 8-year follow-up study.” Am J Epidemiol 1 (152): 59–66.
Said, Nusa Idaman. 2008. Teknologi Pengelolaan Air Minum: Teori dan Pengalaman Praktis. Buku Air Minum. BPPT.
———. 2018. “Metoda Penghilangan Zat Besi Dan Mangan Di Dalam Penyediaan Air Minum Domestik.” Jurnal Air Indonesia 1 (3): 239–50. https://doi.org/10.29122/jai.v1i3.2352.
Sphere Association. 2018. The Sphere Handbook: Humanitarian Charter and Minimum Standards in Humanitarian Response. Fourth Edi. Geneva.
Widyaningsih, H.A., dan A.D. Syafei. 2011. “Resirkulasi Flok untuk Kekeruhan Rendah pada Kali Pelayaran Sidoarjo dengan Sistem.” Jurnal. Teknik Lingkungan ITS, 1–12.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Permukiman
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.