Usulan Pembaruan Tabel Faktor Langit pada SNI 03-2396-2001 tentang Pencahayaan Alami pada Bangunan
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2021.16.61-68Kata Kunci:
Cahaya siang hari, faktor langit, faktor pencahayaan siang hari, standar CIE overcast sky, model langit seragamAbstrak
Pencahayaan alami siang hari (PASH) ialah unsur krusial untuk dipertimbangkan pada desain bangunan karena dua manfaat besar yaitu efisiensi energi dan peningkatan kinerja dan kesehatan pengguna. Di Indonesia hanya terdapat satu regulasi yang mengatur tentang PASH dalam bangunan, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 03-2396-2001. Selain belum pernah diperbarui kembali sejak dipublikasikan, terdapat sejumlah persoalan dalam SNI 03-2396-2001, antara lain penggunaan model langit seragam yang tidak lagi relevan serta adanya kesalahan nilai-nilai faktor langit (FL) pada tabel yang dicantumkan standar tersebut. Untuk itu, penelitian ini mengusulkan penggunaan model langit berawan standar CIE yang masih berlaku saat ini, serta mengamati nilai galat dari FL pada berbagai kasus uji dalam SNI 03-2396-2001 dan kasus uji 5.11 dalam dokumen CIE 171:2006. Metode analitik digunakan untuk menghitung nilai FL dan mengetahui nilai galat untuk model langit seragam pada SNI 03-2396-2001 terhadap langit berawan standar CIE. Hasil yang didapat menunjukkan perbedaan nilai FL yang signifikan untuk kasus H/D < 1,0, dengan galat maksimum sebesar 163% untuk H/D = L/D = 0,1, serta 34% pada kasus uji 5.11 dalam dokumen CIE 171:2006, sehingga dapat menimbulkan kesalahan yang serius dalam praktik desain bangunan.
Referensi
(CIE), Commision Internationale de l’Eclairage. 2006. “CIE 171-2006: Test cases to assess the accuracy of lighting computer programs.â€
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1991. “SNI 03-2396: Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami.â€
———. 2001. “SNI 03-2396: Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami.â€
(CIE), Commision Internationale de l’Eclairage. 2006. “CIE 171-2006: Test cases to assess the accuracy of lighting computer programs.â€
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1991. “SNI 03-2396: Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami.â€
———. 2001. “SNI 03-2396: Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami.â€
Bellia, L., F. Bisegna, dan G. Spada. 2011. “Lighting in indoor environments: Visual and non-visual effects of light sources with different spectral power distributions.†Building and Environment 46 (10): 1984–92. https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2011.04.007.
Boubekri, M. 2008. Daylighting, Architecture and Health: Building design strategies. Oxford: Elsevier.
Boubekri, M, J Lee, K Bub, dan K Curry. 2020. “Impact of Daylight Exposure on Sleep Time and Quality of Elementary School Children.†European Journal of Teaching and Education 2 (2): 10–17.
Heerwagen, Judith. 2000. “Green buildings, organizational success and occupant productivity.†Building Research and Information 28 (5–6): 353–67. https://doi.org/10.1080/096132100418500.
Heschong, L, R Wright, dan S Okura. 2000. “Daylighting and Productivity: Elementary School Studies,†in Efficiency and Sustanability.†Washington.
Lechner, Norberg. 2007. Heating, Cooling, Lighting: Strategi Desain untuk Arsitektur. 2nd ed. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mangkuto, R.A. 2016. “Akurasi perhitungan faktor langit dalam SNI 03-2396-2001 tentang pencahayaan alami pada bangunan gedung.†Jurnal Permukiman 11 (2): 110–15.
Mediastika, Christina. E. 2013. Hemat Energi Dan Lestari Lingkungan Yogyakarta: CV Andi Offset.
Moon, P., dan D.E. Spencer. 1942. “Illumination from a non-uniform sky.†Transactions of the Illuminating Engineering Society 37 (10): 707–26.
Reinhart, Christoph F. 2011. “Daylight performance predictions.†In Building Performance Simulation for Design and Operation, diedit oleh Jan L M Hensen dan Roberto Lambert, 235–76. New York: Spon Press.
Yamauti, Z. 1924. “Geometrical calculation of illumination.†Electrotech. Lab. Tokyo. Res., 148.