Kerentanan Ekonomi di Area Permukiman Terdampak Bencana Lumpur Lapindo, Sidoarjo

Penulis

  • June - Ekawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Yos Soedarso, Jalan Dukuh Kupang Barat no. 216-218 Surabaya
  • Eny Sulistyowati Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Yos Soedarso, Jalan Dukuh Kupang Barat no. 216-218 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2021.16.41-53

Kata Kunci:

Bencana, kerentanan ekonomi, mitigasi, risiko bencana, kebertahanan masyarakat

Abstrak

Pasca bencana semburan lumpur Lapindo 14 tahun lalu, hingga kini kondisi lingkungan permukiman maupun ekonomi masyarakat di area terdampak bencana masih rentan. Ekonomi menjadi salah satu faktor terpenting penyebab timbulnya kerentanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan ekonomi di area permukiman terdampak bencana lumpur Lapindo, Sidoarjo, yang menggunakan metoda analisis kuantitatif berbasis data kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga desa yang menjadi lokasi studi (Glagaharum, Gedang dan Kalitengah) memiliki tingkat kerentanan ekonomi sedang dengan skor masing-masing 2.45, 2.27 dan 2.97. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian diantaranya: pemerintah pusat tidak hanya berfokus pada program mitigasi bidang fisik-infrastruktur tapi juga dampak ekonomi bencana pada masyarakat, pemerintah daerah perlu memperkuat kelembagaan penanganan bencana di daerah sehingga mampu mendukung upaya pengurangan risiko bencana di bidang ekonomi dan penguatan kebertahanan masyarakat terhadap bencana yang mungkin timbul di kemudian hari. 

Referensi

[ADPC] Asian Disaster Preparedness Center. 2006. Community Based Disaster Risk Management for Lokal Authorities.

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2014. Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013. Diedit oleh Lilik Kurniawan, Sugeng Triutomo, Ridwan Yunus, Mohd. Robi Amri, dan Arezka Ari Hantyanto. 1 ed. Jakarta: Direktorat Pengurangan Risiko Bencana Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB.

[Perda Kab. Sidoarjo]. 2009. “Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029.â€

[UU] Undang-Undang RI. 2007. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.â€

Adger, W. Neil, dan Katharine Vincent. 2005. “Uncertainty in Adaptive Capacity.†Comptes Rendus - Geoscience 337 (4): 399–410. https://doi.org/10.1016/j.crte.2004.11.004.

Bahransyaf, Daud. 2009. “Pemberdayaan Masyarakat Pasca Bencana Berbasis Penelitian.†Jurnal Penelitian dan pengembangan kesejahtraan Sosial 14 (01): 47–56.

Brooks, N. 2003. “Vulnerability, Risk and Adaptation: A conceptual Framework.†Tyndall Centre Working Paper No. 38. September 2003. Norwich.

Cutter, Susan L., Kevin D. Ash, dan Christopher T. Emrich. 2014. “The Geographies of Community Disaster Resilience.†Global Environmental Change 29: 65–77. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2014.08.005.

Daulay, Pardamean. 2010. “Survival Mechanism Victim Houshold of Lumpur Lapindo in Sidoarjo - Jawa Timur.†Jurnal Organisasi dan Manajemen 6 (1): 74–88.

Djalante, Riyanti, dan Frank Thomalla. 2011. “Community Resilience to Natural Hazards and Climate Change: A Review of Definitions and Operational Frameworks.†Asian Journal of Environment and Disaster Management (AJEDM) - Focusing on Pro-Active Risk Reduction in Asia 03 (03): 339. https://doi.org/10.3850/s1793924011000952.

Ekawati, June. 2018. “Kebertahanan Kultural dan Religi di Area Permukiman Terdampak Bencana Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur.†Sabda, Universitas Diponegoro 13 (2): 122–34.

Ekawati, June, Gagoek Hardiman, dan Edward E. Pandelaki. 2020. “Analysis of GIS-Based Disaster Risk and Land Use Changes in The Impacted Area of Mudflow Disaster Lapindo.†In The 1st International Conference on Urban Design and Planning, 1–12. IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/409/1/012032.

Frazier, Tim G., Courtney M. Thompson, dan Raymond J. Dezzani. 2014. “A Framework for The Development of The SERV Model: A Spatially Explicit Resilience-Vulnerability model.†Applied Geography 51: 158–72. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2014.04.004.

Gallopín, Gilberto C. 2006. “Linkages between Vulnerability, Resilience, and Adaptive Capacity.†Global Environmental Change 16 (3): 293–303. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2006.02.004.

Ii, B L Turner, Roger E Kasperson, Pamela A Matson, James J Mccarthy, Robert W Corell, Lindsey Christensen, Noelle Eckley, et al. 2003. “A framework for vulnerability analysis in sustainability science.†PNAS 100 (14): 8074–8079. https://doi.org/www.pnas.org_cgi_doi_10.1073_pnas.1231335100.

Imanda, Amy. 2013. “Penanganan Permukiman di Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah Studi Kasus: Permukiman Sekitar Ngarai Sianok di Kelurahan Belakang Balok, Kota Bukittinggi.†Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 24 (2): 141–56.

Jaswadi, Rijanta R., dan Pramono Hadi. 2012. “Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta.†Majalah Geografi Indonesia 26 (1): 119–48.

Jokowinarno, Dwi. 2011. “Mitigasi Bencana Tsunami di Wilayah Pesisir Lampung.†Jurnal Rekayasa 15 (1): 13–20.

Salami, Rafiu O., Jason K. Von Meding, dan Helen Giggins. 2017. “Urban Settlements’ Vulnerability to Flood Risks in African Cities: A Conceptual Framework.†Jà mbá: Journal of Disaster Risk Studies 9 (1). https://doi.org/10.4102/jamba.v9i1.370.

Sariffuddin, Khristina Dwi Astuti, Gustika Farhaeni, dan Lutfiyatul Wahdah. 2016. “Vulnerability Assessment : The Role of Coastal Informal Settlement Growth to Social Vulnerability in Genuk Sub-District , Semarang City Vulnerability Assessment : The Role of Coastal Informal Settlement Growth to Social Vulnerability in Genuk Sub- Distric.†In 2ndConference on Tropical and Coastal Region and Eco Development, 1–12. Semarang: IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1742-6596/755/1/011001.

Suryaningsih, Adelia, dan Baiq Lily Handayani. 2017. “Bertahan Hidup Dalam Kubangan Lumpur ( Studi tentang Korban Lumpur Lapindo di Desa Glagaharum Kecamatan Porong Sidoarjo ).†E-SOSPOL IV (1): 6–11.

Tarumingkeng, Francis A, Linda Tondobala, dan Rieneke L E Sela. 2017. “Pilihan Adaptasi Di Kawasan Beresiko Bencana Banjir (Studi Kasus : Permukiman Sepanjang Sungai Sario).†Spasial 4 (2): 93–104.

Wahyuni, Wahyuni, Eldina Fatimah, dan Azmeri Azmeri. 2015. “Analisis Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat terhadap Bencana Banjir Bandang Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah.†Jurnal Ilmu Kebencanaan ( JIKA) 2 (3): 33–40.

Unduhan

Diterbitkan

05/01/2021

Cara Mengutip

Ekawati, J. .-., & Sulistyowati, E. (2021). Kerentanan Ekonomi di Area Permukiman Terdampak Bencana Lumpur Lapindo, Sidoarjo. Jurnal Permukiman, 16(1), 41–53. https://doi.org/10.31815/jp.2021.16.41-53

Terbitan

Bagian

Artikel