Transformasi Permukiman dan Rumah di Kawasan Hutan Wisata Bandung Selatan

Penulis

  • Wiwik Dwi Pratiwi Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No. 10 Bandung
  • Samsirina Samsirina Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No. 10 Bandung
  • Medria Shekar Rani Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No. 10 Bandung
  • Bramanti Kusuma Nagari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta No. 466 Kota Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2022.17.93-108

Kata Kunci:

Transformasi permukiman, hutan wisata, pendapatan, peri-urban, komunitas layak huni

Abstrak

Studi ini bertujuan untuk membahas fenomena transformasi tipologi hunian yang terjadi pada permukiman warga di sekitar hutan wisata yang ada di Kawasan Ciwidey, yang terletak di Kawasan Peri-Urban Bandung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, serta bentuk transformasi yang terjadi. Peri-urban Bandung, sebagai bagian dari Bandung Metropolitan Area, merupakan salah satu kawasan peri-urban yang berkembang sangat cepat akibat pertambahan penduduk, pertumbuhan permukiman, perkembangan area industri, peningkatan kegiatan pariwisata, yang diperkuat dengan pembangunan infrastruktur jalan tol. Kegiatan-kegiatan tersebut membuka peluang ekonomi yang cukup besar, sehingga mendorong masyarakat setempat untuk mentransformasi hunian mereka menjadi fasilitas komersial, untuk mengakomodasi masyarakat pendatang maupun turis, baik untuk mendapatkan pendapatan tambahan maupun pekerjaan utama. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan riset berupa studi kasus dan analisis kualitatif untuk mengetahui secara detail transformasi bangunan yang dilakukan oleh pengelola bangunan. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa perubahan yang dilakukan berupa perubahan fisik dan territorial, dimana perubahan tersebut sangat bergantung kepada kesepakatan antaraktor atau pengelola lahan, serta kebijakan pemerintah setempat. Di samping itu, kegiatan di hutan wisata menjadi motif yang kuat bagi sebagian pemilik properti untuk melakukan transformasi permukiman tersebut karena permintaan akan fasilitas pariwisata yang cukup besar

Referensi

Budiman, Muhammad Reza, dan Nia Kurniasari. 2019. "Kajian Keterkaitan Kegiatan Ekonomi Pertanian di Kawasan Agropolitan Ciwidey, Kabupaten Bandung."

Budiyantini, Yanti, dan Vidya Pratiwi. 2015. “Peri-urban Typology of Bandung Metropolitan Area.” Procedia - Social and Behavioral Sciences 227 (November): 833–37. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.06.152.

Damayanti, Desak Putu, Ni Made, Dwi Sulistia Budhiari, dan Kuswara. 2017. “Transformasi Rumah Adat Balai Padang Sebagai Hunian Tradisional Suku Dayak Bukit di Kalimantan Selatan Transformation of Balai Padang Traditional House as Dwelling of Dayak Bukit Tribe in South Kalimantan.” Jurnal Permukiman 12 (1): 33–44.

Desriani, Rian Wulan, Rani Widyahantari, Heni Suhaeni, Puthut Samyahardja, dan Wahyu Yodhakersa. 2015. “Pengkajian Penyediaan Sarana Prasarana Permukiman Berdasarkan Daya Dukung Pulau Giliyang.” Jurnal Permukiman 10 (2): 68–77.

Habraken, N John. 2000. “Hierarchies of Enclosure.” In The Structure of the Ordinary Form and Control in the Built Environment.

Hao, Pu, Stan Geertman, Pieter Hooimeijer, dan Richard Sliuzas. 2013. “Spatial evolution of urban villages in Shenzhen.” In Rural Migrants in Urban China: Enclaves and Transient Urbanism. https://doi.org/10.4324/9780203796597.

Hedblom, Marcus, Erik Andersson, dan Sara Borgström. 2017. “Flexible land-use and undefined governance: From threats to potentials in peri-urban landscape planning.” Land Use Policy. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2017.02.022.

Kusdiwanggo, Susilo. 2016. “Konsep Pola Spasial Permukiman di Kesepuhan Ciptagelar (Spatial Pattern Concept of Settlement in Kasepuhan Ciptagelar).” Jurnal Permukiman Mei.

Legates, Richard, dan Delik Hudalah. 2014. “Peri-urban planning for developing East Asia: Learning from Chengdu, China and Yogyakarta/Kartamantul, indonesia.” Journal of Urban Affairs. https://doi.org/10.1111/juaf.12106.

López-Mosquera, Natalia, dan Mercedes Sánchez. 2011. “The influence of personal values in the economic-use valuation of peri-urban green spaces: An application of the means-end chain theory.” Tourism Management. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2010.08.003.

Martina, S. 2014. “Dampak pengelolaan taman wisata alam Kawah Putih terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.” Jurnal Pariwisata I (2): 81–89.

Maryati, Sri, dan An Nisaa’ Siti Humaira. 2015. “Increasing the Infrastructure Access of Low-Income People in Peri-Urban of Bandung Metropolitan Area.” International Journal of Built Environment and Sustainability. https://doi.org/10.11113/ijbes.v2.n3.84.

Pradoto, W., B. Setiyono, dan H. Wahyono. 2018. “Peri-urbanization and the dynamics of urban-rural linkage: The case of Sukoharjo Regency, Central Java.” In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. https://doi.org/10.1088/1755-1315/202/1/012039.

Pratiwi, Wiwik Dwi, Bramanti Kusuma Nagari, dan Jamalianuri Jamalianuri. 2019. “Sustainable Settlement Development: Land Use Change in Lakeside Tourism of Bandung.” KnE Social Sciences. https://doi.org/10.18502/kss.v3i21.5019.

Pratiwi, Wiwik Dwi, Kiki Priscilia, Ayang Khairunnisa, dan Affrida Amalia. 2022. “Transformasi Spasial Homestay di Desa Wisata, Kabupaten Subang.” Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia 11 (4): 160–70.

Pratiwi, Wiwik Dwi, Indah Susanti, dan Samsirina. 2017. “The Impact of Religious Tourism on a Village of Peri-urban Bandung: Transformation in Placemaking.” In Proceedings of the 6th International Conference of Arte-Polis. https://doi.org/10.1007/978-981-10-5481-5_7.

Pratiwi, Wiwik Dwi, Anastasia Widyaningsih, dan Medria Shekar Rani. 2022. “Ecosystem services and green infrastructure planning of peri-urban lakes: the multifunctionality of Situ Jatijajar and Situ Pengasinan in Depok, Indonesia.” Landscape Research, 1–20.

Rapoport, Amos. 1969. “Chapter 3: Socio-Cultural Factors and House Form.” In House Form and Culture.

Rashid, Masud Ur. 2019. “Transformation of Housing in Low-income Settlement: A Study of Domestic Spaces in Ershad Nagar Resettlement Camp.” Nakhara: Journal of Environmental Design and Planning 16: 119–46.

Sesotyaningtyas, Mega, Wiwik Dwi Pratiwi, dan Jawoto Sih Setyono. 2015. “Transformasi Hunian Dengan Perspektif Spasial dan Tatanan Budaya: Komparasi Permukiman Kumuh Bang Bua, Thailand dan Kampung Naga, Indonesia.” Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning 2 (2): 116–23.

Widyastomo, Deasy. 2011. “Perubahan Pola Permukiman Tradisional Suku Sentani Di Pesisir Danau Sentani.” Jurnal Permukiman 6 (2): 84–92.

Wilkinson, Paul F., dan Wiwik Pratiwi. 1995. “Gender and tourism in an Indonesian village.” Annals of Tourism Research. https://doi.org/10.1016/0160-7383(94)00077-8.

Winarso, Haryo, Delik Hudalah, dan Tommy Firman. 2015. “Peri-urban transformation in the Jakarta metropolitan area.” Habitat International. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2015.05.024.

Unduhan

Diterbitkan

11/01/2022

Cara Mengutip

Pratiwi, W. D., Samsirina, S., Rani, M. S., & Nagari, B. K. (2022). Transformasi Permukiman dan Rumah di Kawasan Hutan Wisata Bandung Selatan. Jurnal Permukiman, 17(2), 93–108. https://doi.org/10.31815/jp.2022.17.93-108

Terbitan

Bagian

Artikel