Keberlanjutan Pengelolaan Sampah Mandiri Di RW 09 Kelurahan Cigereleng, Kota Bandung

Penulis

  • Anggi Wulandini Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jalan Panyawungan, Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung
  • Emenda Sembiring Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No. 10 Kota Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2019.14.92-103

Kata Kunci:

Pengelolaan sampah mandiri, reduksi sampah, faktor pendukung keberlanjutan, peran serta masyarakat

Abstrak

Peningkatan pertumbuhan penduduk, perkembangan ekonomi yang pesat, urbanisasi dan kenaikan standar hidup masyarakat sangat mempercepat laju timbulan sampah kota. Hal ini perlu ditangani dengan segera agar tidak menimbulkan dampak negatif. Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah. Dalam pelaksanaan undang-undang, Kota Bandung memiliki beberapa kawasan yang melakukan kegiatan reuse, reduce, recycle namun hanya beberapa yang berjalan, salah satunya adalah kawasan RW 09 Kelurahan Cigereleng. Adanya keefektifan pelaksanaan pengelolaan sampah di kawasan RW 09 maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase pengurangan sampah yang dibuang ke tempat penampungan sementara serta untuk mengetahui faktor pendukung keberlanjutan pengelolaan sampah di kawasan ini. Dalam penelitian ini dilakukan analisis keefektifan program reuse, reduce, recycle dengan menghitung reduksi pengelolaan sampah. Selain itu juga dilakukan analisis deskriptif berdasarkan kuesioner dan penelitian lapangan secara langsung untuk mengetahui aspek yang mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pengelolaan sampah di sumber yaitu RW 09 dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang dibuang ke tempat penampungan sementara sebanyak 31,7% dari jumlah sampah total. Dibandingkan dengan sebelum adanya program pengelolaan sampah mandiri maka pengurangan sampah yang dibuang ke tempat penampungan sementara adalah sebesar 58%. Faktor pendukung keberlanjutan pengelolaan sampah di RW 09 yaitu adanya peran serta masyarakat baik dalam teknis pengelolaan, pembiayaan dan kelembagaan, serta adanya dukungan dari pemerintah dan swasta dalam penyediaan sarana pengelolaan sampah.

Referensi

Abadi, Ronny Setiawan. 2013. “Keberlanjutan Pengelolaan Sampah Domestik di Kampung Menoreh, Kelurahan Sampangan, Semarang.” Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota 9 (1): 87–96. doi.org/10.14710/pwk.v9i1.6529.

Anugrawati, Reihana Samya. 2017. “Pengembangan Nilai Kepedulian Warga Negara melalui Gerakan Peduli Lingkungan di Kelurahan Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung (Studi Kasus pada Komunitas Kami Kawasan Bersih ‘Kakasih’).” Universitas Pendidikan Indonesia.

Armi, Mardhiah Nafisatun. 2016. “Pengaruh Sosialisasi Pengelolaan Sampah Masyarakat terhadap Perilaku Membuang Sampah Ke Sungai Di Desa Mideun Geudong Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireun.” Serambi Saintia IV (1): 27–34.

Aryenti. 2012. “Peran Pendamping Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Di Kota Banjar.” Jurnal Permukiman 7 (2): 101–9.

Badan Pusat Statistika Kota Bandung. 2015. Kota Bandung dalam Angka 2015. Bandung: Badan Pusat Statistik.

Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2014. “Buku Pedoman: Tata Cara Penyelenggaraan Umum Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman.” Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.

Guerrero, Lilliana Abarca, Ger Maas, dan William Hogland. 2013. “Solid Waste Management Challenges for Cities in Developing Countries.” Waste Management 33 (1): 220–32. doi.org/10.1016/j.wasman.2012.09.008.

Kementerian Pekerjaan Umum. 2013. “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 3 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaran Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.”

Klunder, Arnold Van De, dan Justine Anschütz. 2001. Integrated Sustainable Waste Management - the Concept. Tools for Decision-makers. Experiences from the Urban Waste Expertise Programme (1995-2001).

PD Kebersihan Bandung. 2016. “Laporan Kinerja PD Kebersihan Kota Bandung Tahun 2015.” Bandung: PD Kebersihan Kota Bandung.

Petrus Riski. 2014. “Surabaya, Kota Percontohan Pengolahan Sampah Terbaik Indonesia.” Mongabay. 2014.

https://www.mongabay.co.id/2014/02/27/surabaya-kota-percontohan-pengolahan-sampah-terbaik-indonesia/.

Suttibak, Samonporn, dan Vilas Nitivattananon. 2008. “Assessment of Factors Influencing the Performance of Solid Waste Recycling Programs.” Resources, Conservation and Recycling 53 (1–2): 45–56. doi.org/10.1016/j.resconrec.2008.09.004.

Weng, Yu Chi, dan Takeshi Fujiwara. 2011. “Examining the Effectiveness of Municipal Solid Waste Management Systems: An integrated Cost-Benefit Analysis Perspective with a Financial Cost Modeling in Taiwan.” Waste Management. doi.org/10.1016/j.wasman.2011.01.016.

Widyadwiana, Amanda. 2018. “Analisis Kinerja Pengelolaan Sampah Terpadu sebagai Upaya Penanganan Sampah di Kawasan Perkotaan (Studi Kasus: TPS 3R Rawasari).” Institut Teknologi Bandung.

Zurbrügg, Christian, Margareth Gfrerer, Henki Ashadi, Werner Brenner, dan David Küper. 2012. “Determinants of Sustainability in Solid Waste Management - The Gianyar Waste Recovery Project in Indonesia.” Waste Management 32 (11): 2126–33. doi.org/10.1016/j.wasman.2012.01.011.

Unduhan

Diterbitkan

11/04/2019

Cara Mengutip

Wulandini, A., & Sembiring, E. (2019). Keberlanjutan Pengelolaan Sampah Mandiri Di RW 09 Kelurahan Cigereleng, Kota Bandung. Jurnal Permukiman, 14(2), 92–103. https://doi.org/10.31815/jp.2019.14.92-103

Terbitan

Bagian

Artikel