Makna Ruang Sakral pada Tata Ruang Dalam Rumah Panggung Tradisional Bugis
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2019.14.62-72Kata Kunci:
Makna, ruang sakral, rumah bugis, paham kosmologi, tata ruang dalamAbstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan makna nilai kesakralan pada beberapa ruang rumah tradisional Bugis, sebagai pengejawantahan budaya menghuni masyarakat tradisional Bugis. Dari penelitian terdahulu yang telah dikemukaan, penelitian tentang penataan ruang terhadap kesakralan ruang belum pernah dilakukan. Belum adanya penelitian yang mengungkapkan makna ruang rumah Bugis yang merupakan ruang sakral.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan: model Intrisic Case Study Approach dengan sifat penelitian deskriptif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik metode Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes).  Hasil penelitian menemukan bahwa aktifitas yang dianggap sakral (suci) pada orang Bugis seperti melahirkan, menikah dan meninggal, harus dilakukan pada ruang yang dapat mewakili keselamatan, keharmonisan dan keseimbangan dengan jagat raya, sehingga penghuni rumah bisa hidup bahagia dan terhindar dari malapetaka. Hal ini mempengaruhi susunan/penataan dan pemanfaatan ruang pada rumah tradisional Bugis, karena semakin tinggi nilai kesakralan ruang maka letaknya semakin private. Penataan ruang berdasarkan fungsi kesakralan pada rumah Bugis seperti ini tidak ditemukan pada rumah tradisional lainnya.
Referensi
Abidah, Andi. 2010. “Perubahan Bentuk dan Fungsi Rumah Bugis-Makassar di Makassar.†Jurnal Forum Bangunan 8 (1-Januari): 21–25.
Broadbent, Geoffrey, Richard Bunt, dan Charles Jencks. 1980. Signs, Symbols and Architecture. Wiley New York.
Creswell, John W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. 4th edition. Sage Publications.
Data, Moh. Yamin. 1997. Bentuk-Bentuk Rumah Bugis Makassar. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Groat, Linda N, dan David Wang. 2013. Architectural Research Methods. John Wiley & Sons.
Hamka, Antariksa, dan Lisa Dwi Wulandari. 2015. “Karakteristik Orientasi Rumah Tradisional Bugis (Bola Ugi) di Dusun Kajuara Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.†Langkau Betang 2 (2): 94–107.
Hartawan, B. Suhendro, E. Pradipto, dan A. Kusumawanto. 2015. “Relevansi Tiga Tingkatan Rumah Bugis dengan Budaya dan Kepercayaan Masyarakat.†In Proceeding the Annual Engineering Seminar (AES 2015) Free Trade Engineers: Opportunity or Threat. Fakultas Teknik UGM. Yogjakarta, 12:87–93.
Knowles, Ralph. 1996. “Rhythm and Ritual: Maintaining the Identity of a Place.†Traditional Dwellings and Settlements Review 8 (1): 67.
Naing, Naidah. 2011. Wajo dalam Perspektif Arsitektur. Makassar: Pustaka Refleksi.
Pelras, Christian. 2006. Manusia Bugis. Jakarta: Nalar.
Prajnawrdhi, Tri Anggraini. 2018. “Ruang Sakral pada Rumah Adat di Desa Bali Aga.†In Prosiding Seminar Arsitektur Nusantara Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI), C011–17.
Robinson, Kathryn, dan Mukhlis Paeni. 2005. Tapak-Tapak Waktu Kebudayaan, Sejarah, dan Kehidupan Sosial di Sulawesi Selatan. Sejarah, dan Kehidupan Sosial di Sulawesi Selatan, Ininnawa, Makassar. Makassar: Ininnawa.
Shima, Nadji Palemmui. 2006. Arsitektur Rumah Tradisional Bugis. Makassar: Badan penerbit UNM.
Yunus, Pangeran Paita. 2012. “Makna Simbol Bentuk Dan Seni Hias Pada Rumah Bugis Sulawesi Selatan.†Jurnal Seni & Budaya Panggung 22 (3): 225–350.