Pengaruh Bahan Pengawet Boraks dan Ekstrak Tembakau terhadap Perilaku Rekatan Bambu Laminasi Perekat Polymer Isocyanate
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2019.14.104-111Kata Kunci:
Bambu laminasi, Boucherie-Morisco, rendaman panas, ekstrak tembakau, boraksAbstrak
Bambu Petung (Dendrocalamus asper) dengan sifat mekanik yang dapat disejajarkan dengan kayu masih sangat rentan terserang organisme perusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, sifat mekaniknya, pola kerusakan bambu laminasi Petung pasca pengujian mekanik serta metode pengawetan yang efektif terkait dengan retensi pengawet. Penelitian mengacu pada Standar Nasional Indonesia dan American Standard Testing and Material dengan menguji retensi bahan pengawet, sifat fisik (kadar air dan kerapatan) serta sifat mekanik bambu laminasi (keteguhan geser perekat dan uji lentur) hingga benda uji mencapai pembebanan maksimum (failure). Hasil uji kemudian dibandingkan antara bambu sebelum dan setelah diawetkan yang kemudian dianalisis secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kerusakan balok bambu laminasi cenderung mengalami kerusakan geser horizontal pada garis rekatnya (delaminasi). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan pengawetan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Penurunan keteguhan geser perekat.Â
Referensi
Aini, Nurul, Morisco, dan Anita. 2009. “Pengaruh Pengawetan Terhadap Kekuatan Dan Keawetan Produk Laminasi Bambu.†Civil Engineering Forum Teknik Sipil 19 (1): 979–86.
Arsina, Lezina, Karyadi, dan Sutrisno. 2009. “Pengaruh Rasio Bambu Petung dan Kayu Sengon terhadap Kapasitas Tekan Kolom Laminasi.†Jurnal Teknologi dan Kejuruan 32 (1): 71–79.
Badan Standarisasi Nasional. 1992. Tata Cara Pengawetan Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung. SNI 03-323. Jakarta: BSN.
———. 1995. Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboraturium. SNI 03-395. Jakarta.
———. 2000. Persyaratan Keteguhan Patah (MoR), Uji Delaminasi dan Kerapatan untuk Penggunaan Papan Lamina Struktural. SNI 01-624. Jakarta: BSN.
Darwis, Zulmahdi. 2010. “Kapasitas Geser Balok Bambu Laminasi Terhadap Variasi Perekat Labur Dan Kulit Luar Bambu.†Media Teknik Sipil 10 (1): 14–21.
Eratodi, I Gusti Lanang Bagus. 2010. “Teknologi Bambu Laminasi Sebagai Material Ramah Lingkungan Tahan Gempa.†In Konferensi Nasional Teknik Sipil 4. Denpasar: Teknik Sipil Universitas Udayana.
Fattah, Afif Rizqi, dan Hosta Ardhyananta. 2013. “Pengaruh Bahan Kimia dan Waktu Perendaman terhadap Kekuatan Tarik Bambu Betung (Dendrocalamus Asper) sebagai Perlakuan Pengawetan Kimia.†Jurnal Teknik Pomits 1 (1): 1–6.
Janssen, J. J. A. 2004. Bamboo - Determination of Physical and Mechanical Proprties - Part 1: Requirement. Switzerland: Innovative Structural Design, Material related Structural Design (MSD). https://research.tue.nl/nl/publications/.
Morisco. 1999. Rekayasa Bambu. Yogyakarta: Nafiri Offset.
Setyawati, Morisco, dan Tibertius Aji Prayitno. 2009. “Pengaruh Ekstrak Tembakau Terhadap Sifat dan Perilaku Mekanik Laminasi Bambu Petung.†Civil Engineering Forum Teknik Sipil 19 (1): 1021–29.
Siswanto, M. Fauzie, Priyosulistyo, Suprapto, dan T.A. Prayitno. 2012. “Pengaruh Leaching Bahan Pengawet CCB4 terhadap Kuat Tarik Dua Jenis Bambu.†Simposium Nasional Rekayasa dan Budidaya Bambu I 12 (1): 46–49.
Yasin, Iskandar, Henricus Priyosulistyo, Suprapto Siswosukarto, dan Ashar Saputra. 2016. “The Influence of Lateral Stress Variation to Shear Strenght Bamboo Lamination Block.†International Journal of Innovative Research in Advanced Engineering (IJIRAE) 3 (3): 33–37.