Prediksi Kinerja Struktur Rumah Risha Terhadap Beban Gempa Indonesia dengan Menggunakan Capacity Spectra Method (CSM)
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2008.3.229-247Kata Kunci:
Panel risha, struktur rumah, kinerja struktur, spektra kapasitasAbstrak
Terdapat beberapa keunikan pada struktur bangunan rumah yang tersusun dari panel risha, yaitu: 1) ukuran penampang melintang untuk balok pinggir sangat langsing dengan ukuran 10 cm x 30 cm (lebar balok 1/3 dari tinggi balok), 2) luas penampang melintang yang langsing ini terpotong oleh coakan sedemikian sehingga membentuk huruf C, 3) pada setiap komponen balok atau kolom terdapat sambungan ditengah (tengah bentang pada balok atau ditengah tinggi pada kolom). Ketiga hal yang unik tersebut berpengaruh pada kinerja struktur bangunan secara keseluruhan terhadap beban lateral dan vertikal yang harus dipikulnya. Tulisan ini menyajikan mengenai kinerja struktur bangunan rumah yang tersusun dari panel risha dengan menggunakan metode spektra kapasitas (Capacity Spectrum Method, CSM) dari ATC 40. Struktur dimodelkan sebagai bangunan tinggal satu lantai ( luas 36 m2), dua lantai (luas 72 m2) tanpa dan dengan dinding, dengan masing-masing dari model tersebut dirancang kerusakan terjadi pada penampang balok/kolom tepat pada penampang huruf C. Hasil prediksi menunjukkan: 1) mode keruntuhan komponen-komponen struktur balok dan kolom dari susunan panel risha adalah mode keruntuhan geser, 2) kemampuan deformasi maksimum pada struktur rangka rumah 2 lantai dengan kerusakan dalam katagori kerusakan ringan, sangat kecil yaitu 3,8 cm, 3) struktur rumah dua lantai, luas lantai total 72 m2, tanpa dinding, struktur ini aman bila dibangun di wilayah gempa 1 sampai dengan 5 pada kondisi tanah lkeras sampai lunak, dan aman dibangun di wilayah gempa 6 untuk kondisi tanah keras, 4) untuk struktur rumah dua lantai yang dipasang dinding dari pasangan bata merah dapat menambah kekakuan struktur bangunan sehingga dapat mengurangi simpangan perlu, ketika diuji dengan beban gempa wilayah 6 pada kondisi tanah lunak, struktur ini memiliki kinerja sangat baik, maka dapat dibangun diseluruh wilayah gempa Indonesia, 5) struktur rumah satu lantai tanpa dinding, luas lantai 36 m2, dibebani dengan beban gempa wilayah 6 pada kondisi tanah lunak. Pada simpangan perlu, tidak terjadi kerusakan berat di hampir seluruh komponen strukturnya, dengan demikian struktur ini dapat dibangun diseluruh wilayah gempa Indonesia dengan kondisi tanah keras, sedang dan lunak.
Referensi
ATC 40, Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Building, 1996
Hiroshi KURAMOTO and Masanomi TESHIGAWARA, Conversion of Structural System of Building Into SDOF System, Lecture note IISEE,1996
Pusat Litbang Permukiman, Pe-ngembangan Rumah Sederhana Sehat (RISHA), Laporan Akhir Kegiatan Penelitian 2004
Badan Standar Nasional, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002.
T.Paulay, M.J.N. Priestley, Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry Building