Pengaruh Penambahan Bahan Drilling Cutting Sebagai Bahan Baku dalam Pembuatan Bata Beton Berlobang
Kata Kunci:
drilling cutting, bata beton berlobang, limbah, geotermalAbstrak
Potensi energi panas bumi (geotermal) sebagai salah satu sumber energi yang ada dan merupakan sumber energi terbesar di dunia. Salah satu limbah yang dihasilkan dalam jumlah yang besar dari pengeboran sumur geotermal adalah drilling cutting yang berupa lumpur berpasir yang mengandung bahan kimia tertentu yang dapat mencemari lingkungan bila tidak ditangani dengan baik. Telah dilakukan penelitian  terhadap bata beton berlobang (hollowblock) yang diberi tambahan drilling cutting dalam komposisi agregat halusnya Komposisi campuran untuk bata beton berlobang ukuran (10 x 20 x 30) cm3 menggunakan komposisi optimal hasil uji tekan terbesar dari mortar kubus                          ukuran (5 x 5 x 5) cm3. Pengujian bata beton berlobang meliputi kuat tekan, penyerapan air, berat jenis, dan analisa TCLP. Perbandingan campuran bahan bata beton berlobang 1 portland cement : 8 agregat (60% drilling cutting dan 40% pasir). Hasil uji kuat tekan menunjukkan mutu kelas III dan dapat digunakan untuk konstruksi pasangan dinding di bagian dalam bangunan yang tidak memikul beban. Berat jenisnya sebesar 1,69 gr/cc termasuk bata beton berlobang ringan. Hasil analisa TCLP yang ada berada di bawah ambang batas yang berlaku.
Referensi
-------, 1989, Bata beton untuk pasangan dinding, SNI 03-0349-1989, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
-------, 1990, Mutu dan cara uji agregat beton, SNI 03-1750-1990, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
-------, 1990, Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar, SNI 03-1968-1990, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
-------, 1990, Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus SNI 03-1970-1990, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta
-------, 1990, Metode pengujian kadar air agregat, SNI 03-1971-1990,BadanStandardisasiNasional, Jakarta.
-------, 1992, Metode pengujian kadar organik dalam pasir untuk campuran mortar atau beton, SNI 03-2816--1992,Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
-------, 1996, Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No. 200 (0,075 µ), SNI03-4142-1996, Badan Stan-dardisasi Nasional, Jakarta.
-------, 1996, Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat, SNI 03-4804-1996, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
-------, 2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A (bahan bangunan bukan logam), SNI 03-6861.1-2002, Departemen Pe-kerjaan Umum, Jakarta.