Pengaruh Emisi co2 dari Sektor Perumahan Perkotaan Terhadap Kualitas Lingkungan Global
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2008.3.137-150Kata Kunci:
emisi karbondioksida, pemanasan global, perkotaan, perumahan dan permukiman AbstractAbstrak
Pembangunan perumahan telah menyumbang emisi gas rumah kaca khususnya gas CO2 dalam jumlah yang cukup besar. Emisi CO2 yang ditimbulkan secara langsung maupun tidak langsung antara lain berasal dari energi yang digunakan untuk berbagai aktivitas yang dapat dikelompokan dalam aktivitas domestik, transportasi, limbah padat dan cair dan bahan bangunan untuk hunian dan sarana dan prasarana lingkungan. Perubahan alih fungsi lahan juga berpengaruh terhadap timbulan gas CO2. Pepohonan, kawasan hijau  dan badan air berfungsi negatif terhadap CO2 karena berfungsi sebagai zink gas tersebut. Pengembangan rumah melebihi Koefisien Dasar Bangunan (KDB) menurunkan kenyamanan lingkungan dan meningkatkan emisi CO2. Tulisan ini membahas jumlah emisi CO2 yang ditimbulkan oleh pembangunan suatu lingkungan perumahan perkotaan. Metoda analisis deskriptif dan eksploratif digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu emisi CO2. Hasil penelitian menunjukan bahwa makin banyak rumah yang dikembangkan makin banyak gas yang teremisikan. Emisi gas CO2 terbesar berasal dari energi listrik yang digunakan untuk kegiatan domestik. Kenyamanan lingkungan perumahan akan dicapai apabila dapat terjadi keseimbangan antara gas yang timbul dan daya serap lingkungan. Salah satu usaha penurunan emisi CO2 dapat dilakukan melalui perencanaan dan perancangan bangunan dan kawasan.
Referensi
BPPT. 2002. Realitas Dunia Untuk Selamat dari Ancaman Bencana Akibat Pemanasan Global.
http://greenturtles.org/ : Green-peace menghadang pengiriman batu bara serta menyerukan G8 untuk menghentikan penggunaan batubara sebagai sumber energi (diakses: 2 Agustus 2008)
http://www.wwf.or.id (Daya Konservasi Individu Rendah Biaya – Efisiensi Listrik Kurangi Emisi CO2, Press Realese 14 Oktober 2003).
http://www.dexton.adexindo.com/ artikel-tarif-pln.html - Tarif Listrik Progresif Pelanggan PLN Mulai Berlaku (diakses 2 September 2008)
Kementrian Lingkungan Hidup. 2001. Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, Jakarta.
Kobayashi, Hideyuki. 2004. Pengukuran Emisi CO2 di Sektor Permukiman Perkotaan - Pendekatan secara Makro. Makalah disajikan dalam diskusi teknik di Puslitbang Pusat Litbang Permukiman.
Prasetio, Sulung. 2003. Hemat Listrik Selamatkan Bumi. Sinar Harapan, 2 Agustus 2003. (diakses: 2 Agustus 2008).
Puslitbang Permukiman. 2007. Alternatif Bentuk Perencanaan Kawasan Permukiman Perkotaan dengan Pemikiran Emisi CO2 di Kota Bandung. Departemen PU.
Puslitbang Permukiman. 2007. Alternatif Bentuk Perencanaan Kawasan Permukiman Perkotaan dengan Pemikiran Emisi CO2 di Kota Cirebon. Departemen PU.
Puslitbang Perrmukiman. 2006. Faktor-faktor Penentu Emisi CO2 pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan, Laporan Penelitian, Departemen PU.
Read, David. 2001. The Role Of Land Carbon Sinks In Mitigating Global Climate Change. The Royal Society. London.
Sari, Agus P. 2002. Indonesia Harus Waspada, Dampak Perubahan Iklim Sudah di Depan Mata. (diakses, 3 April 2008).
Seo, S., dan Hwang, Y. 2001.“Estimation of CO2 Emission in Life Cycle of Residential Buildings“, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 127, No. 5, 414-418.
Soedomo, M. 1999. Pencemaran Udara. Kumpulan Karya Ilmiah. ITB. www.earthtrends.wri.org (diakses 30 January 2007