Potensi Tanaman Dalam Menyerap Co2 DAN Co untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2008.3.96-105Kata Kunci:
Tanaman, polusi udara, pemanasan globalAbstrak
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ±0.18° C selama seratus tahun terakhir. IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke 20 kemungkinan besar disebabkan oleh menigkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia. Gas-gas rumah kaca, antara lain : uap air, karbondioksida dan metana. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi, sehingga panas tersebut akan tersimpan pada permukaan bumi. Hal ini akan terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Ada beberapa cara yang dapat mengurangi peningkatan temperatur bumi tersebut, antara lain melalui : penambahan ruang terbuka hijau. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya dilakukan penelitian manfaat tanaman untuk meminimasi pemanasan global yang dewasa ini sedang mencuat. Pada penelitian ini dikaji besarnya reduksi CO oleh berbagai jenis pohon, jenis perdu dan jenis semak secara mandiri, maupun kombinasi ketiganya. Metoda yang digunakan adalah metoda experimental melalui teknik observasi di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reduksi CO terbesar untuk : a) jenis pohon yaitu tanaman Ganitri (Elaeocarpus sphaericus) sebesar 81.53 % (0.587 ppm) ; b) jenis perdu yaitu Iriansis (Impatien sp)    sebesar 88.61 % (0.638 ppm) ; c) jenis semak yaitu: Philodendron (Philodendron sp) sebesar 92.22 % ( 0.664 ppm); serta d) tanaman gabungan, yaitu Galinggem + Kriminil Merah dengan perbandingan 2 : 1 sebesar 79.22 % (0.244 ppm). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setiap tanaman mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyerap polutan CO, demikian pula apabila tanaman–tanaman tersebut dikombinasikan. Untuk itu, dapat dipilih jenis tanaman yang sesuai dengan maksud dan tujuan pemilihannya, kemudahan didapatnya, kemudahan dalam pemeliharaannnyaReferensi
Ahda Imran, 2002. Penduduk Bandung Bisa Terkena Gangguan Jantung dan Pernafasan. Koran Pikiran Rakyat, tanggal 16 Juni 2002, halaman 4 kolom 1 – 5.
Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1997. Agenda 21 Indonesia. Strategi Nasional untuk Pembangun-an Berkelanjutan
Nanny Kusminingrum, dkk. 1997. Pengaruh Tanaman Jalan terhadap Baku Mutu Lingkungan Jalan. Puslitbang Jalan dan Jembatan
Nanny Kusminingrum, dkk. 1998. Pengaruh Tanaman Jalan terhadap Polusi Udara Akibat Lalu Lintas Kendaraan. Puslitbang Jalan dan Jembatan
Environmental Assessment, DOT. UK., 1994
Soedomo, M., Dr. Ir., MSc., DEA. 2001. Pencemaran Udara. Penerbit ITB Bandung
Tania June (----). Kenaikan CO2 dan Perubahan Iklim : implikasinya terhadap Pertumbuhan Tanaman. http://members.tripod.com/buletin/ tania/tania1.htm)
Satker GERHAN Kota Bandung, 2007. Leaflet Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung.
WikipediaIndonesia,----. Pemanasan Global.http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global#Penyebab pemanasan global