Mengurangi Pemanasan Bumi Dengan Pola Hidup Hemat Energi

Penulis

  • Purwito Purwito Pusat Litbang Permukiman Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan – Kab. Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2008.3.79-95

Kata Kunci:

Perubahan iklim, efek gas rumah kaca.

Abstrak

Pada tahun 2001 Panel Perubahan Cuaca Antarpemerintah atau IPCC (Intergovernment Panel on Climate Change) yang dalam salah satu  laporannya  menegaskan, beberapa dampak yang terjadi dari perubahan iklim (climate change) di daerah tropis Asia.  Diprediksi daerah ini sangat rentan atau mudah terserang oleh dampak yang ditimbul oleh perubahan iklim dan khususnya risikonya akan  sangat tinggi pada  daerah–daerah banjir sekalipun dalam musim kemarau. Selama abad yang lalu manusia pada dasarnya sudah menambah atau meningkatkan gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer, dengan membakar minyak bumi untuk menjalankan mobil, pabrik, utilitas serta peralatan untuk kegiatan sehari-hari, sehingga terjadi penambahan gas karbon dioksida dan metane yang memberikan kontribusi kenaikan suhu bumi dan perubahan cuaca. Dua puluh tahun yang lalu sebetulnya kita sudah mengetahui hal ini akan terjadi dan dampak yang banyak dirasakan  oleh masyarakat dunia adalah, terjadinya kenaikan suhu bumi, kenaikan muka air laut, banjir, angin topan, berkembangnya penyakit demam berdarah  dll. Beberapa perusahaan besar di dunia dalam pengolahan produknya, secara sukarela  bekerja sama dengan WWF sudah mulai mengurangi emisi CO2 dengan melakukan penggantian peralatan produksi serta  bahan bakar minyak ke bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan seperti, angin, biomass, energi geotermal dll. Keuntungannya  yaitu sebesar $ 100 juta dan ini  merupakan prospek ke depan yang bagus  dalam rangka pengurangan emisi CO2 yang ditargetkan pada tahun 2010 dapat mencapai  10 ton per-tahun atau setara dengan 10 juta mobil yang sedang beroperasi di jalan. Apa yang bisa kita lakukan? Kita harus mulai sedikit merubah pola hidup di rumah dan sekitarnya, melalui penghematan penggunaan energi listrik, air, bensin, menciptakan desain rumah serta penggunaan bahan bangunan yang hemat energi  serta ikut menjaga kelestarian lingkungan  sekitar, hutan dan polusi udara. Partisipasi masyarakat yang sekecil apapun jika dilakukan secara global akan memberikan arti yang cukup besar dalam mengurangi pemanasan global.

Referensi

IPCC, 2001 IPCC, 2001; Climate Change 2001; Impacts, Adaptation and Vulnerability. Contribution of working Group II to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change (Mc Carthy,J,J., O.F. Canziani.,N.A Learly, D.J.Dokken, and K.S.White (eds). Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom, and New York, NY,USA,1032 pp. Coastal Zone and Sea Level Rise Information in chapter 4 and chapter 6.

FEMA, 1991: Projected Impact of Relative Sea Level Rise on the National Flood Insurance Program (PDF, 70 pp.,690 KB, about PDF) October 1991.

EPA, 1989: The Potential Effects of Global Climate Change on the United State. Report to Congress. Washington D.C: U.S.Environmental Protection Agency. EPA 230-05-89-052.

Tahun 2040 = 2.000 Pulau Tenggelam http:/www.walhi.or.id/-kampanye/energi/iklim/070724-rbhn - iklim_cu

Hari Bumi 2006: Solusi Bagi Perubahan Iklim. Yayasan Pelangi Indonesia, 21 April, 2006.

Seo, S,. Hwang, “ Estimation of CO2 Emission in life cycle of Residential Buildingsâ€, Jurnal of Construction Engineering and Management. Vol.127,No.5. September-Oktober, 2001.

Seo.S., and Hwang, M (1996). “ Global Warming and Global Dioxide Emission: An empirical study.†Jurnal Environmental and Management., London, 46, 327-343.

Unduhan

Diterbitkan

09/01/2008

Cara Mengutip

Purwito, P. (2008). Mengurangi Pemanasan Bumi Dengan Pola Hidup Hemat Energi. Jurnal Permukiman, 3(2), 79–95. https://doi.org/10.31815/jp.2008.3.79-95

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu