Komparasi Nilai Partial-OTTV pada EAST-WALL berbasis U-VALUE= 2,6 dengan U-VALUE= 1,6

Penulis

  • Wied Wiwoho Winaktoe Departemen Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Universitas Indonesia Depok 16424

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2009.4.121-127

Kata Kunci:

Termal, transmitansi, u-value, dinding, OTTV

Abstrak

Secara teoritik, dinding-Timur (obyek simulasi) iklim tropika-lembab dipersyaratkan untuk memiliki nilai u-value = 2,0 yang sebenarnya sulit tercapai karena struktur dinding yang popular (plester-bata-plester) cenderung memiliki u-value = 2,6. Peningkatan kuantitas u-value tersebut terkait dengan penurunan kuantitas resistance value (R) melalui hubungan 1/R = u-value; hal ini berarti bahwa nilai-resistensi dinding akan (selalu) sulit menahan laju transfer-panas (OTTV-partial). Riset ini ditujukan untuk mendefinisikan dampak u-value > 2,0 (yakni 2,6) atau u-value < 2,0 (yakni 1,6) terhadap OTTV-partial, kasus dinding-Timur bangunan gedung. Prosedur riset mencakup sejumlah tahapan, yakni: (a) model dinding-Timur yang bernilai u-value >2 (yakni 2,6) dan WWR = 0,40 diformulasi lalu divisualisasikan menggunakan Ecotect v5.50; (b) model dinding-Timur yang bernilai u-value < 2 (yakni 1,6)  dan WWR = 0,40 diformulasi lalu divisualisasikan menggunakan Ecotect v5.50, (c) dinding-Timur dengan u-value=2,6 menjadi input dalam OTTV ver 1; kalkulasi partial OTTV menghasilkan nilai 21,28 W/m2, (d) dinding-Timur dengan u-value=1,6 menjadi input dalam OTTV ver 1; kalkulasi partial OTTV menghasilkan nilai 12,95 W/m2.  Konklusi: U-value < 2 menghasilkan partial OTTV lebih kecil ketimbang u-value > 2; oleh karena itu struktur ber-u-value < 2 menerima transfer-panas parsial jauh lebih kecil karena memiliki resistensi panas yang jauh lebih besar

Referensi

Anonim. 1992. Pedoman Tata Cara Perancangan Konservasi Energi pada Bangunan Gedung. Bandung: Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Permukiman.

Anonim. 1993. SK SNI T-14-1993-03 tentang Tata Cara Perencanaan Teknis Konservasi Energi pada Bangunan Gedung. Bandung: Yayasan LPMB, Departemen Pekerjaan Umum.

Anonim. 1998. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Nomor: 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Jakarta: Penerbit PU.

Anonim. 2000. SNI 03-6389-2000 tentang Konservasi Energi pada Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Baruch Givoni. 1998. Climate Considerations In Building and Urban Design. New York: Van Nostrand Reinhold.

Donald Watson. 1993. The Energy Design Handbook. Washington: The American Institute of Architects Press.

Martin Evans. 1980. Housing, Climate, and Comfort. London: The Architectural Press Limited.

Mas Santosa, 18 November 2000. Arsitektur Surya, Sebuah Fenomena Spesifik untuk Daerah Tropis Lembab. Surabaya: U.K. Petra.

Prasasto Satwiko, Soesilo Budi Leksono, O.Th. Kristantoro. 2000/2001. Proposal Collaborative Research Grant Program: Pengembangan Sistem Ventilasi Atap Tenaga Angin dan Surya (SIVATAS). Yogyakarta: Universitas Atmajaya.

S.V. Szokolay. 1980. Environmental Science Handbook for Architects and Builders. England: The Construction Press Ltd.

Victor Olgyay. 1963. Design with Climate. USA: Princeton University Press.

Wied Wiwoho Winaktoe. 2008. Laporan Akhir Penelitian Regular: Model Komputasional Overall Thermal Transmittance Value (OTTV). Surakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, UMS.

Unduhan

Diterbitkan

09/02/2009

Cara Mengutip

Winaktoe, W. W. (2009). Komparasi Nilai Partial-OTTV pada EAST-WALL berbasis U-VALUE= 2,6 dengan U-VALUE= 1,6. Jurnal Permukiman, 4(2), 121–127. https://doi.org/10.31815/jp.2009.4.121-127

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu