Studi Penurunan Konsentrasi Gas Radon dalam Ruangan Menggunakan Beton Ringan
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2010.5.1-6Kata Kunci:
Radon, radioaktif alam, beton ringan, beton konvensional, kanker paruAbstrak
Radon (222Rn) adalah gas radioaktif alam yang tidak berbau, tidak bewarna dan berpotensi menyebabkan kanker paru. Radon terbentuk dari peluruhan radioaktif alam 226Ra dalam bahan bangunan dan dapat masuk secara gradual ke dalam udara ruangan melalui pori-pori bahan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk studi kandungan 226Ra dan laju lepasan gas radon serta radon dalam udara ruangan gedung bertingkat yang terbuat dari beton ringan dan beton konvensional produk lokal. Kandungan radioaktif alam 226Ra diukur secara spektrometri gamma dengan detektor HPGe. Laju lepasan gas radon dan konsentrasi gas radon masing-masing diukur menggunakan dosimeter radon aktif dan pasif. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi 226Ra dalam beton ringan berkisar antara 8 – 39 Bq/kg, lebih rendah dari jenis beton konvensional. Laju lepasan gas radon dari permukaan beton ringan berkisar antara 0,2 – 1,12 Bq/m2.jam dan konsentrasi radon dalam udara ruangan gedung bertingkat yang terbuat dari beton ringan berkisar antara 5 – 39 Bq/m3, lebih rendah dari beton konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian beton ringan dapat menurunkan konsentrasi radon dalam ruangan sehingga resiko kanker paru dari radiasi gas radon dapat diturunkan.Referensi
Bunawas dan Abubakar, R. 1990. Dosimeter Radon Pasif dengan Detektor Jejak Nuklir CR-39. UI – Depok: Simposium Fisika Jakarta.
Bunawas. 2004. Status Mutakhir Paparan Radon dan Resiko Kanker serta Upaya Proteksi Radiasi ke depan. Jakarta: Makalah Orasi Ahli Peneliti Utama.
FIP. 1983. Manual of Lightweight Aggregate Concrete, 2nd Edition. London: Surrey University Press.
Hollis, M. 1992. Building Pathology and the Interpretation of the Impact of Radon on the Property Market. Radiation Protection Dosimetry 42:225-232.
Krisiuk, E. M., and Karpov, VI. 1980. Cost-benefit Analysis Applied to Building Materials with Comparatively High Natural Radionuclide Concentration. Health Physics 39:578-580
Leung, J. K. C., Tso, A. Y. W. and Ho, C. W. 1998 Behaviour of 222Rn and its progeny in Highrise Buildings. Health Physics 75(3):303-312.
NRC. 1999. Health Effects of Exposure to Radon: BEIR VI. Washington, DC: National Academic Press.
NRPB. 2000. Health Risk from Radon. Chilton – England: Faculty of Public Health Medicine, National Radiological Protection Board.
Poetri, A. D. 2006. Perkiraan Paparan Radiasi Internal Gas Radon dari Pemakaian Beton Ringan Aerasi Hebel untuk Bahan Bangunan. Skripsi S1, FMIPA IPB.
Schuler, Ch., Crameri, R. and Burkart, W. 1991. Assessment of the Indoor Radon Contribution of Swiss Building Materials. Health Physics 60(3):447-451.
Tso, M.Y.W., Chor-Yi, NG, Leung. and John. K. C. 1994. Radon Release From Building Materials in Hongkong. Health Physics 67(4):378-384
UNSCEAR. 2000. Ionizing Radiation: Sources and Biological Effects. New York: United Nation
Wrixon, A. D., Brown, L., Cliff, K. D., Driscoll, C.M.H., Green, B.M.R. and Miles, J.C.H. 1984. Indoor Radiation Surveys in the UK. Radiation Protection Dosimetry 7:321-325.
Yu, K. N., Young, E. C. M., Stokes, M. J. and Lo, T. Y. 1996. The Reduction of Indoor Radon Concentration by Using Lightweight Concrete in High-rise Buildings. Radiation Protection Dosimetry 67 (2):139-141.
......,2008. http://duniarumah.com/jurnal-harga-bahanbangunan deo (accessed September 12, 2008).
......,2008. http://infobangunan.com
......,2008. http://wordpress.com (accessed September 22, 2008).