Sistem Spasial Berbasis Budaya Menghasilkan Ruang Produktif untuk Industri Kreatif

Penulis

  • Heni Suhaeni Pusat Litbang Permukiman Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan - Kabupaten Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2011.6.53-59

Kata Kunci:

Industri kreatif, interaksi manusia, sistem keruangan, jejaring, sosial dan budaya

Abstrak

Pada dasarnya, manusia dan lingkungan fisik memiliki hubungan timbal balik yang dapat saling mempengaruhi. Lingkungan fisik dibangun dan manusia akan mengikuti dengan cara mana seorang individu memanfaatkan lingkungan fisik tersebut. Penduduk Indonesia secara umum digambarkan sebagai masyarakat yang menikmati kebersamaan, senang berbagi, dan berinteraksi cukup terbuka. Sedangkan lingkungan fisiknya adalah tempat dimana penduduk dapat membangun sebuah komunitas dengan memanfaatkan lingkungannya. Dalam sistem spasial seorang individu yang kreatif dapat memanfaatkan lingkungan fisiknya, sehingga menghasilkan sesuatu yang produktif melalui proses interaksi. Pertanyaannya adalah bagaimana seorang individu berinteraksi dengan lingkungan fisiknya dalam satu sistem spasial berdasarkan budaya setempat dan mendapatkan manfaat dari situasi tersebut. Dalam makalah ini dibahas mengenai interaksi antara individu dan lingkungan dalam sistem spasial berbasis budaya, dan bagaimana sistem spasial tersebut terbentuk menjadi ruang produktif dan bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Metoda penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan memanfaatkan data primer dan sekunder yang diolah dan dianalisis secara kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatka gambaran sistem spasial berbasis budaya yang dapat dikembangkan dan bermanfaat dalam kelangsungan hidup manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa interaksi manusia dan lingkungan dalam sistem spasial berbasis budaya dapat mendorong lahirnya aktivitas produktif secara turun temurun. 

Referensi

__________ . 2005, Bandung Dalam Angka, Badan Pusat Statistik

__________ . kota Bandung

, Selaras dengan Harapan Masyarakat dan Kelestarian Lingkungan, Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2008, PT Jasa Marga, tbk, Jakarta.

, Jawa Barat Dalam Angka, Badan

Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.

Asrin, I. 2009, Kerajinan Tasik Pengembangan

Terpadu Industri Kreatif, Jurnal Koperasi & Usaha Kecil Menengah, www.depkop.go.id

diunduh tgl 13 Maret 2010

Fellmann., J.D., Getis., A., dan Getis., J., 2007, Human Geography : Landscapes of Human Activities, McGraw Hill International, New York

Gifford, R. 2002, Environmental Psychology

Principles and Practice, Optimal Books, Canada Golledge, R.G, dan Stimson R.J, 1997, Spatial

Behavior : A Geographic Perspective, The Guilford Press, New York.

Gunaryo, et al. 2008, Studi Industri Kreatif Indonesia Departemen Perdagangan RI,

Kelompok Kerja Indonesia Design Power

Departemen Perdagangan, Jakarta

Karsidi, R. 2000, Mobilitas Sosial Petani di Sentra Industri Kecil Kasus Surakarta, http://www.ac.id/data/0016.pdf diunduh tgl 13 Maret 2009

Kleniewski, N. 2006, Cities, Change & Conflict; A Political Economy of Urban Life, Thomson Wadswordth, Belmont USA.

Unduhan

Diterbitkan

04/01/2011

Cara Mengutip

Suhaeni, H. (2011). Sistem Spasial Berbasis Budaya Menghasilkan Ruang Produktif untuk Industri Kreatif. Jurnal Permukiman, 6(1), 53–59. https://doi.org/10.31815/jp.2011.6.53-59

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu