Komposisi Campuran Optimum Bata Beton Berlubang dengan Limbah Batubara dari Industri Tekstil

Penulis

  • Aan Sugiarto Pusat Litbang Permukiman Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan - Kabupaten Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2011.6.47-52

Kata Kunci:

Bata beton berlubang, limbah batubara, bottom ash, fly ash, semen

Abstrak

Potensi limbah batubara saat ini kurang lebih 20 ton/hari/pabrik tekstil sehingga dapat menimbulkan masalah limbah padat berupa bottom ash dan fly ash yang memerlukan penanganan yang tepat dan serius agar limbah tersebut tidak mencemari lingkungan. Dalam penelitian ini pemanfaatan limbah bottom ash dan fly ash digunakan sebagai bahan pengganti agregat pasir dalam pembuatan komponen bata beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi campuran optimum penggunaan limbah batubara sebagai agregat pada pembuatan bata beton yang memenuhi persyaratan teknis. Metodologi penelitian menggunakan metode eksperimental di laboratorium berupa pembuatan benda uji mortar dengan komposisi campuran yang dibuat adalah 1 Portland Cement (PC) : 3 agregat dengan komposisi agregat 40% BA : 20% FA : 40% Pasir dan 60% BA : 20% FA : 20% pasir dan pembuatan benda uji bata beton berlubang 1 PC : 8 agregat dan 1 PC : 10 agregat dengan komposisi agregat 60% BA : 20% FA : 20% pasir, serta agregat yang menggunakan 100% pasir sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi campuran optimum tercapai pada komposisi agregat 20% pasir + 60% bottom ash + 20% fly ash dengan kuat tekan bata beton berlubang dapat memenuhi syarat sesuai SNI 03-0349-1989 kualitas III dengan kuat tekan rata- rata diatas 36,21 kgf/cm2, sehingga dapat digunakan sebagai komponen non struktural yang terlindung dari cuaca.

Referensi

----------- 2005, Bandung Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kota Bandung

---------- 2008, Selaras dengan Harapan Masyarakat dan Kelestarian Lingkungan, Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. 2008, PT Jasa Marga, tbk, Jakarta.

------------ 2009, Jawa Barat Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.

Asrin, I. 2009, Kerajinan Tasik Pengembangan Terpadu Industri Kreatif, Jurnal Koperasi & Usaha Kecil Menengah, www.depkop.go.id diunduh tgl 13 Maret 2010

Fellmann., J.D., Getis., A., dan Getis., J., 2007, Human Geography : Landscapes of Human Activities, McGraw Hill International, New York

Gifford, R. 2002, Environmental Psychology Principles and Practice, Optimal Books, Canada Golledge, R.G, dan Stimson R.J, 1997, Spatial Behavior : A Geographic Perspective, The Guilford Press, New York.

Gunaryo, et al. 2008, Studi Industri Kreatif Indonesia Departemen Perdagangan RI, Kelompok Kerja Indonesia Design Power Departemen Perdagangan, Jakarta

Karsidi, R. 2000, Mobilitas Sosial Petani di Sentra Industri Kecil Kasus Surakarta, http://www.ac.id/data/0016.pdf diunduh tgl 13 Maret 2009

Kleniewski, N. 2006, Cities, Change & Conflict; A Political Economy of Urban Life, Thomson Wadswordth, Belmont USA.

Unduhan

Diterbitkan

04/01/2011

Cara Mengutip

Sugiarto, A. (2011). Komposisi Campuran Optimum Bata Beton Berlubang dengan Limbah Batubara dari Industri Tekstil. Jurnal Permukiman, 6(1), 47–52. https://doi.org/10.31815/jp.2011.6.47-52

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu