Studi Kenyamanan Termal Adaptif Rumah Tinggal di Kota Malang Studi Kasus : Perumahan Sawojajar 1 – Kota Malang

Penulis

  • Muhammad Nur Fajri Alfata Pusat Litbang Permukiman Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan - Kabupaten Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2011.6.9-17

Kata Kunci:

Kenyamanan termal adaptif, keterterimaan termal, Kota Malang, suhu netral, suhu preferensi

Abstrak

Model kenyamanan termal statis kurang dapat menggambarkan kondisi kenyamanan termal yang sebenarnya. Studi ini merupakan penelitian awal untuk mengkaji kenyamanan termal adaptif penghuni bangunan pada kondisi sebenarnya di Indonesia. Hunian yang dikaji berupa hunian rumah tinggal di Perumahan Sawojajar 1, Kota Malang. Penelitian lapangan dilakukan berdasarkan tingkat II ASHRAE, dimana semua variabel fisik lingkungan yang dibutuhkan untuk menghitung indeks kenyamanan termal dikumpulkan dalam waktu dan tempat yang saat kuesioner kenyamanan diberikan. Analisis data menggunakan pendekatan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan suhu netral terhadap suhu operatif adalah y=0,606.Top-16,843 dengan suhu netral 27,8oC dan suhu preferensi 25oC. Responden merasakan kondisi iklim mikro sebagai kenetralan termal dan menginginkan kondisi iklim lokal sebagai suhu preferensi. Analisis keterterimaan termal menunjukkan bahwa seluruh responden dapat menerima, pada rentang suhu operatif 25 - 29oC, dan hanya 25% responden yang tidak dapat menerima suhu operatif 29 - 31oC. Pola adaptasi yang dilakukan antara lain melalui pemakaian pakaian dengan clo rendah dan menggunakan kipas angin untuk mendinginkan ruangan.

Referensi

ASHRAE. 2005. ASHRAE Standard 55 : Thermal Environmental Conditions for Human Occupancy. Atalanta, USA.

Badan Pusat Statistik. 2008. Kota Malang Dalam Angka 2008. Malang : BPS Kota Malang. Darmawan, A. 1999. Adaptive Thermal Comfort : A Multicultural Issue, First International One day Forum on Natural and Hybrid Ventilation. Sydney, Australia.

de Dear, R., Brager, G., dan Cooper, D. 1997. Developing an Adaptive Model of Thermal Comfort and Preference : Final Report on RP-884. Sydney : Macquarie Research Ltd.

Karyono, T.H. 2008. Bandung Thermal Comfort Study : Assessing the Applicability of an Adaptive Model in Indonesia. Architectural Science Review. Volume 51, Number 1, hal. 60 – 65 . Australia : The University of Sydney.

Karyono, T. H., et al. 2006. Report on Thermal Comfort Study in Bandung – Indonesia. Proceedings of International Conference ‘Comfort and Energy Use in Building Getting Them Right’. Cumberland Lodge, Windsor Park, United Kingdom

Moujalled, Cantin, R., danGuarracino, G. 2005. Adaptive thermal comfort evaluation in a field study. International Conference “Passive and Low Energy Cooling for the Built Environmentâ€. Santorini, Greece

Nicol, J.F and Humphreys, M.A. 2002. Adaptive thermal comfort and sustainable thermal standards for buildings. Energy and Buildings. Volume 34, Issue 6, hal. 563-572.

Orosa, J.A. and Garcia-Bustelo, E.J. 2009. ASHRAE Standard Application in Humid Climate Ambiences. European Journal of Scientific Research., Vol. 27 No. 1, hal. 128-139. EuroJournals Publishing, Inc.

Sujatmiko, W. 2007. Studi Kenyamanan Termal Adaptif pada Hunian Berventilasi Alami Di Indonesia. Tesis. Bandung : Institut Teknologi Bandung

Unduhan

Diterbitkan

04/01/2011

Cara Mengutip

Alfata, M. N. F. (2011). Studi Kenyamanan Termal Adaptif Rumah Tinggal di Kota Malang Studi Kasus : Perumahan Sawojajar 1 – Kota Malang. Jurnal Permukiman, 6(1), 9–17. https://doi.org/10.31815/jp.2011.6.9-17

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu