Model Perhitungan Kandungan Emisi Co2 pada Bangunan Gedung Co2
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2011.6.154-163Kata Kunci:
Efek gas rumah kaca, pemanasan global, bangunan gedungAbstrak
Meningkatnya kandungan CO2 di atmospher telah menyebabkan efek gas rumah kaca, yang mengakibatkan naiknya temperatur bumi, sehingga terjadi pencairan cadangan es di kutub utara dan selatan serta cadangan es di dataran tinggi. Peningkatan gas CO2Â disebabkan oleh proses pembakaran yang dibutuhkan dalam menjalankan sarana dan prasarana penunjang kehidupan kehidupan dan penghidupan manusia. Bangunan gedung berpeluang mengeluarkan 30% dari total emisi CO2Â yang dihasilkan oleh kehidupan manusia. Terdapat 2 cara emisi CO2Â yang berasal dari bangunan, yaitu emisi CO2Â yang dihasilkan ketika proses pembangunan (embodied CO2 emission) serta emisi CO2Â yang dihasilkan pada pemanfaatan bangunan. Konsep green building adalah salah satu pendekatan untuk menjamin terjaganya kualitas lingkungan agar tetap langgeng. Salah satu indikatornya adalah bangunan tersebut harus mengkonsumsi energi secara efisien sampai dengan zero energy. Namun nyatanya pemanasan global belum dapat diukur oleh besar konsumsi energi, akan tetapi dari besarnya emisi CO2Â yang dihasilkan oleh bangunan. Hal tersebut disebabkan, besarnya emisi CO2Â yang dihasilkan oleh setiap pembangkit listrik memiliki nilai yang berbeda-beda. Pembangkit listrik tenaga uap dengan batu bara menghasilkan emisi CO2Â 940 gr CO2 setiap 1 kWh, sedangkan energi listrik tenaga diesel menghasilkan 581 gr CO2Â untuk 1 kWh. Sebagai upaya mitigasi terhadap pemanasan global, sudah saat-nya, besarnya emisi CO2Â yang dihasilkan oleh bangunan tersebut dikendalikan. Proses pengendalian dapat dilakukan pada tahap perencana an maupun tahap pelaksanaan, sebagai upaya untuk menurunkan emisi CO2Â yang dikandung oleh bangunan. Untuk menunjang proses perencanaan bangunan gedung rendah emisi CO2Â tersebut diperlukan tools, yang berfungsi untuk mengukur/menghitung besarnya emisi CO2Â pada bangunan. Tools tersebut akan memberi informasi besarnya harga satuan emisi CO2Â pada bangunan gedung per meter persegi (HSEBG).Referensi
_______________, 2008. SNI Analisa Biaya Konstruksi. BSN-Pusat Litbang Permukiman, Jakarta – Bandung
BSN-Pusat Litbang Permukiman, Jakarta – Bandung
Brenda, Vale, R., 1991. Green Architecture, Design for an Energy-Conscious Future. A Bulfinch Book. Little, Brown and Company. London.
Calkins, M., 2009. Materials for Sustainable Sites. John Wiley & Sons. Inc. Canada.
Fatiah, A.A., 2008. Global Warming. Sebuah Isyarat Dekatnya Akhir Zaman dan Kehancuran Dunia. Granada Mediatama. Jawa Tengah.
Fay, R., Treloar, G., Iyer-Raganiga, U., 2000. Life-cycle Energy Analysis of Building: a case study. Journal Building Research & Information. E. & FN Spon.
Gielen, D.J., 1997. Building Material and CO2. Western Europe Emission Reductions Strategies. Netherlands Energy Research Fondation ECN.
Seo, S., & Y. Hwang, 2001. Estimation of CO2 Emission in Life-cycle of Residential Building. Journal of Construction, Engineering and Management. Vol 127. No. 5 September – October.
UNEP, 2008. Kick the Habit, a UN Guide to Climate Neutrality. UNEMG. UNEP/GRID-Arendal.