Kajian Subreservoir Air Hujan pada Ruang Terbuka Hijau dalam Mereduksi Genangan Air (Banjir)

Penulis

  • Sarbidi Sarbidi Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan-Kabupaten Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.176-184

Kata Kunci:

Ruang terbuka hijau, intensitas hujan, subreservoir, reduksi genangan air, zero runoff

Abstrak

Perubahan fungsi lahan perkotaan sangat besar menyebabkan tanah kedap air semakin meluas, air limpasan lebih besar, debit banjir lebih tinggi dan bencana banjir yang besar di wilyah hilir. Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 tetang Penataan Ruang menetapkan kota wajib menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) 30% dari luas wilayah. Tahun 2011 telah diteliti kriteria teknis desain subreservoir pada RTH untuk penampungan, peresapan dan pemanfaatan air hujan. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kapasitas subreservoir pada RTH dalam mereduksi genangan air (banjir). Penelitian menggunakan metoda Gumbel, rumus Talbot, Ishiguro, Sherman dan Mononobe, rumus rasional, analisis luas kota dan RTH serta analisis reduksi debit banjir. Data dikumpulkan di Kota Bandung, Bogor dan Jakarta. Hasil penelitian: (1) semakin luas RTH menerapkan subreservoir air hujan, semakin besar genangan air (banjir) dapat direduksi di permukiman kota. (2) Seluruh RTH (30% wilayah kota) dapat digunakan untuk pencegahan banjir preventif dan mereduksi genangan hingga 48%. (3) Semakin kecil RTH kota semakin besar kecenderungan terjadi genangan air hujan di perkotaan, (4) RTH 16% diprediksi peluang terjadi genangan banjir mencapai 74% dan RTH eksisting sekitar 9% peluang terjadi genangan banjir mencapai 86%. (5) Subreservoir pada RTH berpotensi menahan air limpasan mencapai 100% dan mengalirkan kelebihan air ke drainase kota hingga nol persen atau zero runoff.

Referensi

Meinzen-Dick, R.S. and M.W. Rosegrant. 2001. Overview. Overcoming Water Scarcity and Quality Constraints. IFPRI. Washington, DC, USA.

Ban Damme, H. 2001. Domestic Water Supply, Hygiene, and Santation. Overcoming Water Scarcity and Quality Constraints. IFPRI, Washington, DC, USA.

Irianto, G. 2004. Bagaimana Menanggulangi Banjir dan Kekeringan. Tabloid Sinar Tani, 28 April 2004. Balitbang Pertanian, Jakarta.

Heryani, Nani. 2008. Sistem Pemanfaatan Air Hujan (rain water catchment system) Dalam Upaya Pengelolaan Air Hujan di Daerah Perkotaan. Buletin DAS Volume 4 No 4 Tahun 2008.

Liaw, C. 2003. Impacts from the use of rainwater catchment systems for stormwater management in urban areas. ‘International Training Course on Rainwater Harvesting and Utilization’ Gansu Research Institute for Water Conservancy. September 8 – October 22, 2003. Dalam Nani Heryani, Buletin DAS Volume 4 No 4 Tahun 2008.

______ 2009. “7th Ministers’ Forum on Infrastructure Development in Asia-Pasific Region, Singapore, June 21 – 22, 2009. Country Paper. Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU. 2009.

Sarbidi. et al. 2012. Kriteria Teknis Desain Subreservoir Air Hujan Pada Ruang Terbuka Hijau Untuk Drainase Berwawasan Lingkungan. Prosiding Kolokium Hasil Litbang Puslitbang Permukiman, Mei 2012.

Sarbidi. et al (Tim Pelaksana). 2011. Penyusunan Kriteria Teknis Desain Subreservoir Air Hujan Pada RTH Untuk Drainase Berwawasan Lingkungan. Laporan Akhir. Satker Puslitbang Permukiman, Bandung, Desember 2011.

______ 2007. Undang-Undang RI No. 6 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

______ 2008. Permen PU No.05/PRT/M/2008, Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan.

Kamiana, I Made. 2011. Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.

______. 2011. Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan. Buku Jilid IA. Dit. PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011.

______ 2011. Kolam Retensi pada Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perumahan Bogor Nirwana Residence. Slide presentasi PT. Duta Sarana Perkasa pada Distek Penyusunan Kriteria Teknis Desain Subrservoir Air Hujan pada RTH Perkotaan. Bandung, 28 September 2011.

Subarkah, Imam. 1980. Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, 1980.

Pamungkas, Putra. 2006. Pola Umum Curah Hujan di Indonesia. Artikel pada http://klsdtik.wordpress.com/2006/12/03/pola-umum-curah-hujan-di-indonesia.

Unduhan

Diterbitkan

11/03/2012

Cara Mengutip

Sarbidi, S. (2012). Kajian Subreservoir Air Hujan pada Ruang Terbuka Hijau dalam Mereduksi Genangan Air (Banjir). Jurnal Permukiman, 7(3), 176–184. https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.176-184

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu