Peran Kawasan “Inner City Residents” di Kota Bandung bagi Kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Penulis

  • Heni Suhaeni Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 40393

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.162-169

Kata Kunci:

Area pusat kota, keterjangkauan, status hunian, masyarakat berpenghasilan rendah

Abstrak

Di negara-negara sedang berkembang, bukti menunjukkan bahwa kawasan “inner city residents” banyak dibutuhkan sebagai tempat tinggal dan tempat bekerja, walaupun kondisi kawasan”inner city resident” tersebut padat huni dan kumuh, karena posisi geografisnya yang berdekatan dengan pusat kegiatan ekonomi kota. Pertanyannya adalah, mengapa penduduk lebih memilih untuk bertempat tinggal di kawasan “inner city residents” yang kumuh dan padat huni, dan seberapa pentingkah kawasan “inner city residents” bagi mereka. Dalam makalah ini dibahas mengenai karakteristik kawasan “inner city residents” dan penduduknya yang bertempat tinggal di kawasan tersebut. Pengolahan dan analisis data diproses melalui Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Metoda yang digunakan dalam SPSS ini adalah “dimension reduction” dan korelasi. Data primer hasil penelitian ini diambil dari dokumentasi Pusat Litbang Permukiman tahun 2010. Hasilnya menunjukkan bahwa kawasan “inner city residents” ini memiliki peran penting yang signifikan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dalam hal menyediakan berbagai pilihan tempat tinggal yang variatif dan terjangkau, dan terutama karena posisi geografis yang strategis yang dapat dijadikan tempat tinggal dan tempat mencari nafkah di sekitar kawasan tersebut.

Referensi

_______ (2010), Bandung Dalam Angka 2010, Badan statistik Pusat Statistik (BPS), Kota Bandung.

_______ (2008), Housing the Poor in Asian Cities, UN- UN-Escap, Thailand dan Kenya.

_______ (2004), Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung (buku Rencana Tahun 2013), Pemerintah Kota Bandung.

_______ (2010), Data Penelitian Menghitung Kebutuhan Perumahan Perkotaan, Pusat Litbang Permukiman, Bandung (tidak diterbitkan).

Fang, Y., (2006), Residential Satisfaction, Moving Intention and Moving Behaviour: A Study of Redeveloped Neighbourhoods in Inner City Beijing, Jurnal Housing Studies, vol 21, no 5, 671-694, Rouledge, Taylor and Francis.

Jelili, M.. Adedibu, A.A. and Ayinla, A.K. (2006), Planning of Implications of Housing Redevelopment in High Density Areas in Ogbomso, Negeria; A Pilot Project, Journal Hum. Ecol, 20(3) 195-1999 (2006).

Laquian, A.A., (2005), Beyong Metropolis, Johns Hopkins University Press, Baltimore.

Porter, M., E., (1995), The Competitive Advantage of The Inner City, Harvard Business Review, Reprint number, p55-71, Mei-Juni 1995.

Sönmez, I.,Ö., (2007), Concentrated Urban Poverty: the Case of Izmir Inner Area, Turkey, European Planning Studies, vol 15 No. 3, p319-338.

Unduhan

Diterbitkan

11/03/2012

Cara Mengutip

Suhaeni, H. (2012). Peran Kawasan “Inner City Residents” di Kota Bandung bagi Kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Jurnal Permukiman, 7(3), 162–169. https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.162-169

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu