Studi Ergonomi terhadap Rancangan Ruang Kerja Kantor Pemerintah Berdasarkan Antropometri Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.126-137Kata Kunci:
Antropometri, ergonomi, kantor pemerintah, luasan minimum, simulasiAbstrak
Makalah ini membahas hasil penelitian ergonomi ruang kantor pemerintah berdasarkan antropometri manusia Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mensimulasikan kebutuhan ruang kerja yang optimum berdasarkan antropometri manusia Indonesia yang sebenarnya. Survei lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi aktifitas pokok, perabot dan peralatan yang digunakan di ruang kantor pemerintah di Indonesia. Luasan ruang kerja optimum bagi pegawai/karyawan kantor untuk melakukan aktifitas sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi kantor diperoleh dengan simulasi komputer. Simulasi mock up digunakan untuk memvalidasi hasil simulasi komputer. Penelitian ini menghasilkan data aktifitas pokok dan penunjang kerja, serta perabot dan peralatan yang digunakan untuk mendukung aktifitas tersebut. Studi ini menunjukkan bahwa luasan ruang minimum untuk staf golongan I dan II adalah 1,9 m2, staf golongan III dan IV adalah 2,6 m2 , pejabat eselon IV adalah 10,8 m2, pejabat eselon III adalah 20,5 m2, dan pejabat eselon II adalah 107 m2Referensi
---. 2010. Penelitian dan Pengembangan Kriteria Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, Struktur dan Utilitas, Subkegiatan A : Penelitian Kebutuhan Ruang Gerak Di Dalam Bangunan Hunian. Laporan Akhir. Bandung : Pusat Litbang Permukiman.
Amali, L.N. 2008. Pendekatan Ergonomi untuk Mengurangi Gangguan Kesehatan Akibat Penggunaan Komputer. Jurnal Teknik Vol. 6 (2).
Darlis, Widagdo, S., Santoso, S., dan Rozali, B. 2009. Pertimbangan Ergonomi pada Perancangan Stasiun Kerja. Sigma Epsilon Vol. 13 (4).
Gie, T. L. 2007. Administrasi Perkantoran Modern, Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.
Halim, D. 2005. Psikologi Arsitektur, Pengantar Kajian Lintas Disiplin. Jakarta : Penerbit Grasindo.
Hermawan, Y., et al. 2011. Kebutuhan Minimum Ruang Gerak untuk Rumah Sederhana Berdasarkan Antropometri. Proceeding Kolokium 2011 Hasil Litbang Bidang Permukiman. Bandung : Pusat Litbang Permukiman. Jurnal Permukiman Vol. 7 No. 3 November 2012 : 126-137
Kusuma, A. 2007. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada BKD Kabupaten Lahat. Jurnal Ilmu Administrasi Vol IV(4).
Liliana Y.P., Widagdo, S., Abtokhi, A. 2007. Pertimbangan Antropometri pada Pendisainan. Prosiding Seminar Nasional III SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta. Hal. 183 –
Yogyakarta : Batan.
Neufert, E. 1989. Data Arsitek, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Panero, J. dan Zelnik, M. 1979. Human Dimension and Interior Space. London : The Architectural Press Ltd.
Peusner, N. 1972. Office. New York : McGraw-Hill Book Company.
Sanders, M., and Mc Cormick, E. J. 1992. Human Factors in Engineering and Design. New York : Mc. Graw-Hill Book Co.
Sundari, K.N. 2010. Tinjauan Ergonomi terhadap Meja dan Kursi Kerja pada Operator
Komputer di UPT – PSTKP Bali. Metris Vol. 11(1).
Sutalaksana, I., et al. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung : Penerbit ITB.
Wignjosoebroto, S. 2000. Prinsip-prinsip Perancangan Berbasiskan Dimensi Tubuh (Antropometri) dan Perancangan Stasiun Kerja. Makalah disampaikan dalam Lokakarya IV Methods Engineering: Adaptasi ISO/TC 159 (Ergonomics) dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). 17 – 19 Oktober 2000. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Wignjosoebroto, S. 2003. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : Penerbit Guna Widya.
Wignjosoebroto, S. 2007. Peran dan Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Pembentukan SDM Ergonomi–K3 yang Siap Bersaing di Pasar Kerja Nasional dan Internasional. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional K3 : Revitalisasi SDM-K3 di Perusahaan dalam Menghadapi Era Globalisasi dan Pasar Bebas. 9 – 10 Mei 2007. Jakarta.