Karakteristik Ruang Tradisional pada Desa Adat Penglipuran, Bali

Penulis

  • i Putu Agus Wira Kasuma Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar, Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Danau Tamblingan No. 49, Sanur, Denpasar, Bali
  • iwan Suprijanto Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar, Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Danau Tamblingan No. 49, Sanur, Denpasar, Bali

DOI:

https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.40-50

Kata Kunci:

Lingkungan, permukiman tradisional, karakteristik ruang, desa adat, pola ruang tradisional

Abstrak

Lingkungan permukiman tradisional di Bali memiliki banyak potensi salah satunya adalah pola ruang tradisional yang mencerminkan aktivitas sosial dan budaya masyarakatnya. Seperti halnya Desa Adat Penglipuran yang memiliki tatanan pola ruang yang unik dan merupakan warisan budaya yang harus dipertahankan. Dinamika pertumbuhan penduduk serta arus perkembangan kebutuhan masa kini menimbulkan kebutuhan akan ruang yang dapat merusak tatanan ruang tradisional yang ada. Di lain pihak belum adanya regulasi yang berisikan mengenai aturan tata ruang Desa Adat Penglipuran menjadi faktor ancaman bagi keberlanjutan dari pola ruang yang sudah dijaga sampai sekarang. Permasalahannya adalah belum teridentifikasinya karakteristik ruang tradisional di Desa Adat Penglipuran sebagai landasan untuk menyusun konsep tata ruang Desa Adat Penglipuran yang ideal. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan rasionalisme. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yaitu berusaha untuk menggambarkan kondisi pola ruang tradisional di Desa Adat Penglipuran dan mengidentifikasi karakter dari masing-masing ruang yang ada. Hasil penelitian adalah ruang tradisional Desa Adat Penglipuran terdiri dari tiga tingkatan ruang yang berdasarkan konsep Tri Mandala, yaitu Utama, Madya dan Nista dimana pada masing-masing ruang memiliki tingkat kesucian, lokasi/ penempatan, guna lahan dan fungsi ruang yang berbeda.

Referensi

Acwin Dwijendra, Ngakan Ketut. 2003. Perumahan dan Permukiman Tradisional Bali. Jurnal Permukiman Natah Vol. 1.

Andhika, I Made. 2004. Pola Penataan Ruang Unit Pekarangan Di Desa Bongli Tabanan. Program Studi Arsitektur Universitas Udayana.

Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar. 2008. Laporan Akhir: Pengembangan Model Ecoarchitecture dan Ecotourism pada Lingkungan Permukiman Tradisional.

Buku Monografi Desa Adat Penglipuran Kelurahan Kubu, Bangli Tahun 2001.

Kasuma, I Putu Agus Wira. 2009. Persepsi Masyakarat Adat sebagai Dasar Perumusan Konsep Tata Ruang Desa Adat Penglipuran, Bali. Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITS. Surabaya.

Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kabupaten Bangli Tahun 2005-2015.

Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suyasa, I Nyoman. 2006. Strategi Pelestarian Pusat Kota Bangli Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ruang Tradisional Bali. Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITS, Surabaya.

Stasistik Lingkungan Penglipuran Tahun 2007-2008.

Udiyana, Artha. 2008. Hubungan Sosial Budaya Ekonomi Dalam Pembentukan Ruang Permukiman Tradisional Baliaga Di Desa Adat Pengotan Kabupaten Bangli. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang.

Unduhan

Diterbitkan

04/01/2012

Cara Mengutip

Kasuma, i P. A. W., & Suprijanto, iwan. (2012). Karakteristik Ruang Tradisional pada Desa Adat Penglipuran, Bali. Jurnal Permukiman, 7(1), 40–50. https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.40-50

Terbitan

Bagian

Terbitan Terdahuklu