Jurnal Permukiman //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP <p><strong>Jurnal permukiman</strong> adalah majalah berkala yang memuat karya tulis ilmiah dari hasil-hasil penelitian, pengembangan, kajian atau gagasan dalam bidang permukiman meliputi kawasan perkotaan/ pedesaan, bangunan gedung yang berada di dalamnya, serta sarana dan prasarana yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. JURNAL PERMUKIMAN diterbitkan oleh <strong>Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat</strong>.</p> <table style="font-size: 16px; height: 178px; width: 555px; margin-left: 1rem;"> <tbody> <tr> <td>Nama Jurnal</td> <td>: Jurnal Permukiman</td> </tr> <tr> <td>Frekuensi Terbit</td> <td>: Mei dan November</td> </tr> <tr> <td>ISSN Print</td> <td>: <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/1907-4352" target="_blank" rel="noopener">1907-4352</a></td> </tr> <tr> <td>ISSN Elektronik</td> <td>: <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2339-2975" target="_blank" rel="noopener">2339-2975</a></td> </tr> <tr> <td>Kontak Email</td> <td>: jurnalpermukiman@pu.go.id</td> </tr> <tr> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> <p> </p> id-ID jurnalpermukiman@pu.go.id (Sekretariat Redaksi Jurnal Permukiman) nurkholilah_harahap@pu.go.id (Nur Kholilah Harahap, S.Kom) Fri, 01 Nov 2024 00:00:00 +0700 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Model Penilaian Kriteria Bangunan Gedung Hijau Pembangunan Vila Di Kabupaten Badung //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/522 <p class="7IsiAbstrak"><em><span lang="EN-US">Perkembangan wilayah Bali semakin pesat, khususnya pembangunan akomodasi yang mendukung pariwisata, seperti villa dan hotel. Namun, pembangunan berkelanjutan telah berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar proyek, termasuk pengurangan ruang hijau dan akumulasi limbah konstruksi. Banyak dari perkembangan ini telah mengabaikan peraturan pemerintah yang telah diberlakukan. Usaha konstruksi di Kabupaten Badung dituntut untuk menerapkan konsep Green Building, namun masih banyak kendala yang menghambat pelaksanaannya. Hasilnya, penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2021, hambatan penerapan Bangunan Gedung Hijau, dan strategi penanggulangan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dibagikan ke 13 proyek vila di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, sehingga menghasilkan total 39 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Bangunan Hijau di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, memiliki tingkat persentase sebesar 64,24% dan tergolong dalam kategori menengah BGH. Penilaian kriteria bangunan hijau dan kurangnya jangkauan dari pemerintah mengenai penghematan energi dan penggunaan bahan ramah lingkungan diidentifikasi sebagai hambatan utama untuk menerapkan Bangunan Hijau.</span></em></p> I Wayan Muka Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Permukiman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/522 Fri, 01 Nov 2024 00:00:00 +0700 Penyesuaian Ruang Pada Rumah Tinggal Pasca Pandemi Covid-19 Di Semarang //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/484 <p>Pandemi Covid-19 ditemukan pertama kali merebak di Indonesia, pada bulan Maret 2020. Rumah menjadi benteng terhadap serangan pandemi Covid-19, untuk menghindari penularan akibat interaksi langsung dengan orang lain. Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian: Dengan mempertimbangkan perubahan kondisi internal dan eksternal dari bangunan, penyesuaian seperti apa yang paling optimal untuk rumah tinggal? Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memetakan obyek secara relatif mendalam. Penelitian dilakukan di Kota Semarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan ruang dalam rumah akibat pandemi Covid-19 dipengaruhi oleh variabel seperti jumlah penghuni, luas bangunan, riwayat Covid-19 keluarga, jumlah fasilitas sanitasi, dan aktivitas bekerja dari rumah. Faktor signifikan terbesar adalah kondisi bekerja atau sekolah dari rumah. Kelompok rentan, seperti lansia, bayi, dan difabel, merasakan ketidaknyamanan akibat perubahan ini. Kebutuhan utama kelompok rentan adalah kamar mandi terpisah dengan sirkulasi udara yang baik dan ruang luas untuk anak-anak bermain. Formasi ruangan yang direkomendasikan mencakup kamar mandi dekat ruang tidur atau kamar mandi dalam, dengan setiap 2 kamar tidur memiliki 1 kamar mandi. Perlunya penyesuaian pada regulasi terkait Bangunan Gedung Hijau seperti Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 dan Permen PUPR No. 21 Tahun 2021 juga ditekankan, untuk memperhatikan aspek kenyamanan, aksesibilitas, keselamatan, dan kesehatan dalam rumah.</p> Yudha Pracastino Heston, Mariana Wulandari, Rizky Citra Islami, Dimas Hastama Nugraha, Lusman Sulaiman Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Permukiman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/484 Fri, 01 Nov 2024 00:00:00 +0700 Studi Pemetaan Sistematis Karir Perumahan Studi Kasus: Kota Yogyakarta //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/549 <p><em>Proporsi pengeluaran tertinggi rumah tangga adalah dana untuk perumahan, sehingga efisiensi dalam penyediaan perumahan perlu dilakukan melalui penyediaan tempat tinggal yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan orang yang tepat, sehingga tidak terjadi kekosongan rumah, salah satunya melalui penerapan konsep Housing Career. Backlog perumahan saat ini semakin meningkat, meskipun beberapa program subsidi perumahan telah dilaksanakan, salah satu permasalahannya adalah ketidaksesuaian antara permintaan perumahan dinamis dengan pasokan perumahan statis saat ini. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan melakukan analisis tematik dari literatur saat ini untuk menciptakan pemahaman tentang karir perumahan. Metode systematic mapping study (SMS) digunakan untuk mengkaji penelitian yang telah dipublikasikan dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan metode ini fokus, lokus, jenis penelitian, mengandalkan pemetaan database elektronik Scopus. Selanjutnya diberikan gambaran housing career di Indonesia berdasarkan data sampling skala kota.</em></p> Yulinda Rosa Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Permukiman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/549 Fri, 01 Nov 2024 00:00:00 +0700 Pemanfaatan Bakteri Ureolitik Pada Beton Mutu Tinggi Untuk Menutup Keretakan Akibat Kuat Tekan //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/547 <p><em>Beton mutu tinggi merupakan pilihan utama untuk menangani beban tekan pada struktur bangunan kompleks seperti gedung tinggi, jembatan, bendungan, dan pelabuhan. Tekanan yang tinggi pada beton mutu tinggi dapat menyebabkan kerapuhan dan retakan. Salah satu solusi untuk memperbaiki retakan adalah dengan menambahkan bakteri yang dapat menghasilkan mineral melalui proses mikroba. Penelitian ini menggunakan bakteri ureolitik yaitu genus Staphylococcus (BSC), Bacillus (BB), dan Solibacillus (BBB). Setiap genus bakteri diuji dengan variasi 0,5%, 0,6%, dan 0,7%, dengan masing-masing 5 benda uji untuk setiap variasi dan 3 benda uji kontrol, total 48 benda uji. Setelah perawatan selama 7 hari, benda uji diberi beban untuk mendapatkan kerertakan sebesar 26 MPa. Setelah keretakan terbentuk, dilakukan pengamatan pertumbuhan kalsit selama 7 hari berturut-turut selama 28 hari. Kuat tekan rata-rata beton terbesar yaitu pada benda uji BB variasi (0,6%). Pertumbuhan kalsit terbaik terjadi pada variasi 0,6% untuk genus Solibacillus (BBB1), genus bacillus (BB1) dengan variasi 0,6% dan 0,5% untuk genus Staphylococcus (BSC1). &nbsp;Analisis FTIR menunjukkan bahwa benda uji dengan bakteri Bacillus variasi 0,6% (BB1) dan Solibacillus variasi 0,6% (BBB1) memiliki serapan cahaya inframerah tinggi, sementara benda uji dengan Staphylococcus variasi 0,5% (BSC1) memiliki serapan cahaya lebih rendah. Ini menunjukkan kinerja lebih baik dari sampel tersebut.</em></p> M. Nuril Khair, Teuku Budi Aulia; Yunita Idris Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Permukiman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/547 Fri, 01 Nov 2024 00:00:00 +0700 Optimasi Kekuatan Tarik Belah Beton Mutu Tinggi Melalui Peningkatan Efektivitas Bakteri Pada Self-Healing Concrete //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/548 <p><em>Beton mutu tinggi memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi dibandingkan beton biasa, menjadikannya pilihan ideal untuk struktur bangunan yang menopang beban besar seperti gedung tinggi, jembatan, dan menara. Namun, kelemahan beton terletak pada sifatnya yang rentan terhadap tarik, dapat menyebabkan retakan mikro yang berpotensi berkembang menjadi retakan makro tanpa terdeteksi. Untuk mengatasi masalah ini, muncul inovasi berupa Self-healing concrete (SHC), di mana bakteri seperti solibacillus, bacillus, dan staphylococcus ditambahkan ke dalam campuran beton. Bakteri ini menghasilkan senyawa yang membentuk endapan kalsium karbonat (CaCO3), secara mandiri menutupi retakan mikro melalui metabolismenya. Penelitian ini bertujuan meningkatkan umur beton dan keamanan struktur dengan menambahkan bakteri pada campuran beton. Pengujian menggunakan silinder berukuran diameter 15 cm x tinggi 30 cm dengan retakan awal diberikan setelah 7 hari perendaman dan kekuatan tekan mencapai 30 MPa, sehingga 80% dari kuat tekan beton rencana f’c 50 MPa. Pengujian akan dilakukan pada hari ke 28. &nbsp;Hasil pengujian kuat tarik belah yang menggunakan bakteri solibacillus dengan rata-rata 4,46 MPa, bakteri bacillus dengan rata-rata 4,51 MPa, dan bakteri staphylococcus dengan rata-rata 5,48 MPa. Hasil pengujian SEM menggambarkan substansi batang yang terkait dengan kristal kalsit pada setiap sampel beton bakteri. Penggunaan bakteri sebagai agen self-healing memberikan dampak positif dengan peningkatan kuat tarik belah, pengurangan penyerapan air, dan penurunan permeabilitas beton.</em></p> Andi Alepu, Teuku Budi Aulia, Yunita Idris Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Permukiman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 //jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/548 Fri, 01 Nov 2024 00:00:00 +0700