//jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/issue/feedJurnal Permukiman2025-05-20T00:00:00+07:00Jurnal Permukimanjurnalpermukiman@pu.go.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal permukiman</strong> is a periodical magazine containing scientific papers from the results of research, development, studies or ideas in the field of settlements covering urban/rural areas, buildings located therein, and facilities and infrastructure that support life and livelihood. JURNAL PERMUKIMAN is Published by <strong>Directorate for Buildings and Environmental Sanitation Engineering Development, Directorate General of Human Settlements, Ministry of Public Works.</strong></p> <table style="font-size: 16px; height: 178px; width: 555px; margin-left: 1rem;"> <tbody> <tr> <td>Journal Name</td> <td>: Jurnal Permukiman</td> </tr> <tr> <td>Publication Frequency</td> <td>: May and November</td> </tr> <tr> <td>Publisher</td> <td>: Directorate for Buildings and Environmental <br /> Sanitation Engineering Development</td> </tr> <tr> <td>Print ISSN</td> <td>: <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/1907-4352" target="_blank" rel="noopener">1907-4352</a></td> </tr> <tr> <td>Electronic ISSN</td> <td>: <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2339-2975" target="_blank" rel="noopener">2339-2975</a></td> </tr> <tr> <td>Email Contact</td> <td>: jurnalpermukiman@pu.go.id</td> </tr> </tbody> </table> <p> </p>//jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/554Reformulasi Grafik Kuat Tekan Beton dengan Hammer Test Tipe-N untuk Meningkatkan Akurasi Hasil Uji Kubus dan Silinder 2025-01-13T13:34:03+07:00I Gusti Ngurah Eka Partamaepartama@gmail.com<p><em>Salah satu pengujian kuat beton non-destructive test yaitu menggunakan Original Hammer Test Tipe-N yang sangat tergantung pada ketelitian saat menarik garis, menentukan titik dan membaca nilai kuat tekan pada kurva maupun sumbu pada grafik yang disiapkan. Kelemahan ini akan diatasi dengan menyusun persamaan matematis yang menyatakan hubungan nilai pantul (Rn) dan kuat tekan (f’c). Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi grafik dan menentukan formulasi yang menyatakan korelasi Rn-f’c. Kajian dilakukan dengan analisis regresi berdasarkan korelasi Rn-f’c pada grafik yang tersedia pada badan alat maupun buku panduannya dan mensimulasi ulang menggunakan Rn = 2 sampai 60. Data hasil simulasi dianalisis ulang untuk menentukan koreksi persamaan regresi dan modifikasi grafik aslinya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam pengujian menggunakan Original Hammer Test Tipe-N kuat tekan dapat ditentukan dengan persamaan regresi polinom derajat 2 yaitu: Kuat tekan yang setara spesimen kubus arah horisontal, kebawah dan keatas masing-masing menggunakan formulasi f'c<sub>cu</sub> = 0,0113Rn<sup>2</sup>+0,8569Rn<strong>-</strong>12,615; f'c<sub>cu</sub> = 0,011Rn<sup>2</sup>+0,8845Rn<strong>-</strong>8,1916; f'c<sub>cu</sub> = 0,0156Rn<sup>2</sup>+0,5544Rn<strong>-</strong>14,081, sedangkan untuk spesimen silinder menggunakan persamaan f'c<sub>ci</sub>= 0,0077Rn<sup>2</sup>+ 0,8557Rn<strong>-</strong>7,9264; f'c<sub>ci </sub>= 0,0074Rn<sup>2</sup>+0,8875Rn<strong>-</strong>12,663; f'c<sub>ci </sub>= 0,0083Rn<sup>2</sup>+0,877Rn<strong>-</strong>19,679, dengan f’c dalam MPa dan Rn = Nilai pantul palu.</em></p>2025-05-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Permukiman//jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/624Evaluasi Kinerja Struktur Pada Desain Struktural Gedung Rumah Sakit Dengan Metode Pushover2025-01-22T13:28:14+07:00Seto Ditosurya Arantasetodito@mail.ugm.ac.idInggar Sephia Irawatiinggar_septhia@ugm.ac.id<p><em>Desain struktur gedung rumah sakit rawat inap 10 lantai di Kota Magelang telah selesai dilakukan dengan metode analisis linear dinamik. Mempertimbangkan bahwa Indonesia termasuk negara yang rawan terhadap gempa maka evaluasi kinerja struktur hasil desain penting untuk dilakukan. Dengan mempertimbangkan fungsi bangunan untuk rumah sakit dan saat ini masih dalam tahap desain maka tujuan evaluasi ini untuk mengetahui apakah target kinerja Immediate Occupancy dan Life Safety tercapai untuk level seismik BSE-1N dan BSE-2N. Evaluasi kinerja kemudian dilakukan berdasarkan ASCE 41-17 dengan menggunakan metode nonlinear statik. ASCE 41-17 ini dirujuk dalam penyusunan rancangan SNI tentang Evaluasi dan Rehabilitasi Seismik untuk Bangunan Gedung Eksisting. Pemodelan geometri struktur menggunakan pemodelan hasil desain. Pemodelan tersebut kemudian dilengkapi dengan parameter nonlinear, yang terdiri dari parameter nonlinear material, nonlinear penampang, dan nonlinear elemen. Arah beban lateral pushover pada analisis ini terbagi menjadi 4 arah, yaitu X positif, X negatif, Y positif, dan Y negatif. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kinerja struktur tidak memenuhi persyaratan ASCE 41-17 baik pada level seismik BSE-1N maupun BSE-2N. Berdasarkan hasil pengecekan nilai rasio kekuatan elastis perlu terhadap nilai rasio kekuatan maksimum, direkomendasikan untuk melanjutkan analisis dengan menggunakan metode nonlinear dinamik.</em></p>2025-05-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Permukiman//jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/601Desain Hunian Adaptif Perubahan Iklim Di Pesisir Kota Pekalongan 2025-02-24T11:21:21+07:00Suzanna Ratih Sariratihsaris@yahoo.comFadhil Muhammadfadheel.muhammad@gmail.comMuhammad Fariz Hilmy farizhilmym@gmail.comDjoko Indrosaptonoindrosaptono@yahoo.com<p><em>Pekalongan merupakan kota di pesisir utara Pulau Jawa yang paling parah terkena dampak perubahan iklim seperti banjir dan genangan air pasang akibat dari perubahan iklim global. Hunian di kawasan pesisir Kota Pekalongan khususnya di Desa Jeruksari mengalami adaptasi sebagai respon terhadap perubahan iklim ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan aspek desain yang adaptif dari bangunan gedung di kawasan pesisir Kota Pekalongan. Solusi desain yang adaptif didapatkan berdasarkan kondisi lingkungan fisik hunian berupa rumah tinggal serta mengacu pada pengalaman kota-kota lain yang memiliki dampak serupa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif untuk menjelaskan fenomena adaptasi pada bangunan perumahan di kawasan pesisir Kota Pekalongan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dan wawancara terhadap pemilik bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan gedung khususnya bangunan hunian di kawasan pesisir Kota Pekalongan mengalami perubahan akibat adanya proses adaptasi terhadap perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan muka air lautantara lain seperti menaikkan level lantai hingga menggunakan material yang mudah dibongkar pasang. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi pedoman desain arsitektur untuk pengembangan rumah terapung.</em></p>2025-05-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Permukiman//jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/557Strategi Pemulihan Kondisi Pasca Bencana oleh Penghuni melalui Penyesuaian Rumah pada Huntap RISHA Cianjur2025-01-13T13:50:26+07:00Desti Hidayatidestiayusetia96@gmail.comJoko Adiantojoko.adianto@ui.ac.id<p class="7IsiAbstrak"><em>Kejadian bencana alam di Indonesia meningkat akibat krisis perubahan iklim yang berdampak pada hilangnya tempat tinggal serta modal penghidupan para korban. Sebagai upaya mengurangi risiko bencana, hunian berteknologi RISHA menjadi solusi Pemerintah bagi korban yang direlokasi. Kurangnya pertimbangan terhadap sumber penghidupan masyarakat mengakibatkan timbulnya masalah baru, seperti fenomena penyesuaian rumah. Hasil survei menunjukkan adanya penyesuaian menggunakan material lain selain komponen RISHA, meskipun ada ketentuan tidak boleh melakukan perubahan pada hunian. Sampai saat ini, evaluasi penilaian kepuasan penghuni terhadap hunian RISHA belum dilakukan secara empiris, sehingga dikhawatirkan luput melihat kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Studi ini bertujuan untuk menilai tingkat kepuasan penghuni terhadap hunian RISHA pasca bencana dan mengidentifikasi adaptasi merumah pada hunian dikaitkan dengan strategi memperbaiki modal penghidupan. Metode kuantitatif melalui survei angket terhadap 232 penghuni menghasilkan penilaian kepuasan hunian pada skor 69,70% (cukup puas), sementara metode kualitatif melalui observasi serta wawancara mendalam menyimpulkan bahwa housing adjustment menjadi strategi penghuni untuk mengatasi ketidakpuasan merumah dan membangun kembali modal penghidupan. Temuan ini memberikan masukan terhadap kebijakan penyediaan hunian pasca bencana, dimana penyesuaian pada hunian RISHA selayaknya tidak dinilai sebagai hal negatif, namun justru perlu mendapatkan pendampingan dan dukungan dari pemerintah sebagai bagian dari upaya pemulihan kondisi korban pasca direlokasi.</em></p>2025-05-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Permukiman//jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/595Pengklasteran Potensi Pembangunan di Kabupaten Subang: Strategi Penguatan Peran Desa Penyangga Metropolitan Rebana, Jawa Barat2025-04-17T07:59:35+07:00Musthafa Halimmusthafahalim88@gmail.com<p><em>Kabupaten Subang perlu mengembangkan potensi wilayahnya yang sebagian besar didominasi wilayah perdesaan untuk mendukung posisinya sebagai penyangga Kawasan Metropolitan Rebana. Penelitian ini bertujuan mengklasterkan kecamatan-kecamatan di Kabupaten Subang berdasarkan potensi desa masing-masing, sehingga dapat dirumuskan strategi pengembangannya untuk ditingkatkan statusnya menjadi Desa Mandiri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan campuran (kuantitatif dan kualitatif), dengan populasi berupa seluruh kecamatan di Kabupaten Subang yang mencakup sejumlah desa di dalamnya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode nonprobability sampling dengan memanfaatkan data sekunder dari BPS Kabupaten Subang serta hasil observasi lapangan. Penelitian ini menggunakan analisis klaster dengan pendekatan hirarki melalui metode ward’s dan single linkage. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kecamatan-kecamatan di Kabupaten Subang dapat dikelompokkan menjadi empat klaster atau kategori sesuai ketentuan pada Indeks Desa Membangun (IDM) dan berdasarkan faktor demografi, geografi, serta ketersediaan sarana dan prasarana umum. Selanjutnya, klaster pertama menjadi role model yang pengembangannya berfokus pada rencana pembangunan yang partisipatif. Klaster kedua berfokus pada strategi pengembangan infrastruktur pariwisata beserta kelembagaannya. Klaster ketiga lebih berfokus pada peningkatan sumber daya manusia berbasis vokasi agar dapat mengoptimalisasi potensi lokal. Sedangkan, klaster keempat memerlukan perhatian lebih dalam penyediaan infrastruktur fisik dasar dan optimalisasi BUMDes.</em></p>2025-05-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Permukiman